mobilinanews (Ciater) - Aditya Wibowo (7 tahun), pegokart cilik kelahiran Tanjungpinang, Kepulauan Riau, menjadi salah satu bintang pada anugerah IMI Award 2016 di Sari Ater, Ciater, Subang, Selasa (13/12) malam.
Didampingi ayahnya, Andy Wibowo dan ibunya, Nadia Fransisca, Adit menerima pengharagaan itu dengan penuh kebanggaan.
Rasa lelah dan capek yang dirasakan Aditya hilang setelah mengikuti event gokart di Macau, Tiongkok, pekan lalu berubah menjadi sebuah kegembiraan.
Penghargaan IMI Award 2016 sebagai juara nasional kelas Kadet Rok Kejurnas Eshark Rok Cup National Championship ini diserahkan langsung Sadikin Aksa selaku ketua umum PP IMI.
Adit meski baru seumur jagung sudah berlaga di ajang gokart nasional dan internasional. Namun berkat talenta kuat yang turun dari sang ayah yang seorang pebalap serbabisa, dan ingin belajarnya yang tinggi, di tahun pertama keikutsertaannya pertama langsung juara nasional.
Menurut Andy Wibowo, sang ayah, Adit memang memiliki bakat yang luar biasa. “Bakat balapnya bagus. Meski baru main gokart, lawan siapa pun nggak pernah takut. Kalau sudah di sirkuit, semangatnya menggebu, dan memiliki tekad menjadi yang terbaik,” ujar Andy.
Dan tidak hanya Adit yang berbakat dan mengikuti gokart. Namun juga sang adik, Calvin Wibowo. “Kami berharap tahun depan keduanya sudah bisa bersaing di ajang nasional dan internasional,” harap Andy.
Ketua Umum Pengprov IMI Kepri, Usep RS yang hadir di IMI Award Ciater ikut merasakan bangga. Karena Aditya menjadi satu-satunya pegokart Indonesia asal Kepri --masih berusia 7 tahun-- yang mendapatkan IMI Award.
“Penghargaan buat Adit ini menjadi kebanggaan masyarakat Kepri, karena memiliki pegokart dengan talenta luar biasa,” ujar Usep. Adit memang kelahiran 30 Juli 2009.
Usep yang didampingi Andy Wibowo berharap pebalap berprestasi mendapat perhatian dari pemerintah. Apalagi ada beberapa pebalap asal di Kepri lainnya yang berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
Wuih, mantap. (budsan)