mobilinanews (Bandung) – Tidak mudah mengalahkan petahana. Tapi, H Fachrul Sarman berhasil melakukan itu dengan cerdas. Pengusaha dan offroader senior itu melakukannya dengan strategis dan kerja keras.
Pertama yang dilakukan adalah dengan membentuk tim sukses. Menyadari lemah di roda dua, dirangkul Frans Tanujaya. “Bahwa menjadi pemimpin atau manajer itu yang penting how to managenya. Tidak perlu harus semua bisa,” ungkap Fachrul.
Namun ganjalan demi ganjalan terjadi saat menyiapkan diri. Petahana dalam hal ini Rio Teguh melakukan strategi sangat tertutup : sosialisasi Musprov nyaris tidak ada, tiba-tiba diumumkan panitia Musprov bentukannya pada 29 Desember 2016.
Namun akhirnya itu pun dbatalkan sepihak, karena melihat kubu Fachrul sudah siap dengan klub-klub pendukung anggota IMI Jabar. Beberapa kali harus dilakukan mediasi dengan PP IMI, termasuk langsung dengan Sadikin Aksa selaku ketum.
Kembali mediasi final dilakukan sepekan sebelum Musprov di kantor PP IMI , SCBD Jakarta. Dipimpin Sekjen Jeffrey JP dan dihadiri Dewan Pengawas, akhirnya diputuskan jalan tengah : pemilihan ketum IMI Jabar dilakukan secara bebas. “Setiap calon tidak perlu mendapat minimal dukungan 1/3 suara klub. Silakan maju secara bebas,” kata Jeffrey.
Itu juga berarti, memberi peluang siapa pun bisa maju asalkan memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) IMI Jabar dan telah membayar iuran yang ditentukan. Namun untungnya, kandidatnya akhirnya hanya 2 : H Fachrul Sarman dan Rio Teguh Pribadi. Satu calon lagi, Danniel Muttaqien mengundurkan diri.
“Sebagai yang paling junior, saya memilih memberi kesempatan Kang Fachrul dan Kang Rio Teguh dulu untuk berkompetisi. Saya mendoakan agar teman-teman klub otomotif di Jawa Barat memilih yang terbaik sesuai hati nuraninya,” ujar Daniel, sang anggota DPR-RI dari Golkar itu.
Nah, suara klub pendukung Daniel ini yang menjadi rebutan antara Fachrul Sarman dan Rio Teguh. Dan keberhasilan menggaet suara Daniel yang diperkirakan sekitar 30 ini juga menunjukkan kepiwaian Fachrul dan tim suksesnya.
Dari 68 klub solid yang dipakai Fachrul saat mendaftar sebagai bakal calon Ketum IMI Jabar, lalu muncul 105 suara saat pemilihan pimpinan sidang, itu sudah menjadi bukti. Apalagi Roesbangun, tokoh senior otomotif Jabar tim sukses Daniel juga berlabuh ke timnya Fachrul.
Namun muncul pertanyaan, kenapa dari 105 kemudian mengecil dari 89 saat voting? Berarti 16 suara hilang. Sudah bisa dipastikan, ada upaya maksimal dari kubu Rio Teguh menggaet suara dari kubu Fachrul setelah melihat voting menentukan pimpinan sidang. Apalagi ada jeda beberapa jam sebelum dilakukan pemungutan suara.
Tapi, rupanya Tuhan bekerja dan akhirnya H Fachrul Sarman yang menang meski dengan selisih angka hanya 3 suara. (budsan)