mobilinanews (Singapura) - Daffa Adriansya Boedihardjo yang kali pertama di tahun 2017 ini mengikuti kejuaraan Asia Rok seri 2 di sirkuit KF1 Singapura pada 25- 26 Maret kemarin, gagal memenuhi target 10 besar yang dicanangkan dari Jakarta.
“Itu terjadi menyusul tabrakan ramai-ramai dengan pebalap lainnya di tikungan pertama setelah melakukan rolling start babak final,” ujar Irjen Pol Anang Boedihardjo, sang ayah kepada mobilinanews.
Daffa beserta P- Five Racing Team berangkat dari Jakarta pada Rabu malam 23 Maret dan 24 Maret memulai latihan guna mencari settingan yang tepat untuk gokart yang dibawa dari Jakarta.
Hingga Jumat (24/3) sore, Daffa hanya memperoleh best time lap terbaik di 51.145. Sedang 10 pebalap sudah dapat best time lap rata-rata di 50.560 sampai dengan 50.875. Dan 11 pebalap lainnya memperoleh best time lap di 51. 236 sd 52 detik.
Mekanik Teguh dan Daffa mencoba mengevaluasi mengapa tidak bisa dapat best time lap di 50 detik. Kemudian dilakukan perbaikan dengan setting chasis dan ternyata pada Heat 1 hari Sabtu siang , Daffa mampu menembus di best time lap 50.975 dan Daffa finish di urutan 9.
Berikutnya, pada Minggu dilangsungkan race quarter final Daffa Finish di nomor 10. Begitu pula di race prefinal, Daffa bertahan dengan finish di urutan 10.
Daffa dan ibundanya tercinta saat di terminal keberangkatan Bandara Soekarno-Hatta, Banten.
Naas untuk Daffa pada saat final start dari posisi 10 dan berakhir finish di urutan 20 dari jumlah 22 pebalap . Tabrakan terjadi di tikungan pertama selepas start yang terjadi pada pebalap-pebalap yang ada di depannya. Sehingga tidak bisa terelakkan Daffa ikut terjebak diantara pebalap yang tabrakan dan terpaksa terhenti karena bemper depan gokartnya menabrak pebalap yang ada di depannya.
Kalau melihat hasil lap demi lap di race sebelum final, banyak best time lap yang diperoleh oleh Daffa lebih bagus dibandingkan dengan pebalap lainnya yang berada di depan Daffa. Berarti ini sangat besar peluang Daffa untuk bisa menyodok ke depan.
“Bahkan saya yakin Daffa masih bisa menembus finish sampai ke 5 besar, walaupun yang ada di 5 besar adalah pebalap yang sudah kawakan seperti Putra Adam (Malaysia), Sergio Noor (Indonesia), Kallen Chin (Singapore), Nikhil Bohra (Singapore). Tapi saya yakin Daffa bisa bersaing,” terang Anang.
Komentar datang dari Paul, distributor sasis Birel Singapura yang memiliki tim Auto Ink menyebut Daffa sangat pesat kemajuannya saat ini bila dibandingkan dengan balap waktu sebelumnya.
“Hanya Daffa masih kurang berani nyalip, mungkin karena sangat jarang latihan di Singapura. Lain halnya dengan Sergio yang dua minggu berturut turut latihan di sini. Setelah saya tanyakan kepada ayahnya Daffa, Mr Anang menjawab karena minimnya sponsor. Padahal Daffa sangat potensial bisa menjadi juara di Asia Rok Cup Singapore,” ungkap Paul.
Mudah-mudahan ke depan ada pengusaha yang melirik Daffa untuk bisa turut mensponsori sehingga kendala finansial tidak menjadi hambatan.
Selamat Daffa sudah bisa memenuhi target 10 besar di Heat 1, Quarter Final dan Pre Final. Semoga pada event balap berikutnya bisa menyodok ke depan lagi. Go go Daffa. (budsan)