mobilinanews (Spanyol) – Rivalitas sengit Valentino Rossi dengan Jorge Lorenzo mungkin tak berlanjut musim ini dengan asumsi Lorenzo masih butuh adaptasi panjang di Ducati.
Padahal, permusuhan mereka itulah yang bikin pamor MotoGP menanjak lagi sejak 2013 kala Rossi balik ke Yamaha setelah dua tahun merana di Ducati.
Tapi, ada rivalitas lain yang bisa terjadi lebih seru musim ini yang melibatkan para matador muda Marc Marquez (24 tahun) dengan Maverick Vinales (22).
Keduanya anak Spanyol berkarakter matador dalam arti agresif dan tak ada kompromi demi sebuah kemenangan. Dan, menjadi lebih sengit karena mewakili dua pabrikan yang selalu bermusuhan, yakni Honda dan Yamaha.
Persaingan berikut bumbu-bumbu penyedapnya memang diperlukan dalam sebuah serial kompetisi. Marquez danVinales punya waktu panjang melakoninya sepanjang Honda dan yamaha masih memberikan mereka kecepatan motor yang sepadan.
Sebelumnya sudah ada contoh sengitnya rivalitas pembalap senegara di papan atas kompetisi. Antara Kevin Schwantz danWaine Rainey yang sesama joki AS dekade 1990-an dan Valentino Rossi vs Max Biaggi yang masih kental dalam ingatan fansMotoGP.
“Marc dan Mav (Maverick) sangat kompetitif musim ini. Semakin sengit semakin baik buat kejuaraan ini karena hal semacam itulah yang dibutuhkan fans,” urai Schwantz, sang juara dunia 1993.
Dan,pastinya akan lebih membara jika diwarnai konflik pribadi antar matador Spanyol itu. (andro)