mobilinanews.com (Jakarta) – Siapa aktor kembalinya MotoGP ke Indonesia? Menteri Pariwisata Arief Yahya menjadi sosok penting. Keterangannya lugas mengapa MotoGP harus diambil. “Peluang itu datang hari ini. Kalau nggak kita ambil, peluang itu bakal melayang,” ujar Arief Yahya.
Hal itu diungkapkan menteri kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur itu usai bertemu dengan Carmelo Ezpelata, CEO Dorna penyelenggara MotoGP. Pertemuan berlangsung di kantor Kementerian Pariwisata, Rabu (20/5) malam.
“Mr Ezpelata menyampikan bahwa tahun 2017, seri MotoGP diperluas dari 18 menjadi 20 seri. Satu seri telah diambil Thailand. Nah, satu seri ditawarkan ke Indonesia. Pesaingnya ada beberapa negara, tapi tidak boleh diungkap,” ungkap Menpar.
Arief yang mantan petinggi BMUN telekomunikasi ini melihat MotoGP sebagai peluang bisnis yang wah. “Penyelenggaraan MotoGP akan membawa dampak langsung terhadap peningkatan ekonomi dalam kegiatan pariwisata. Pengeluaran yang dikeluarkan nanti jauh lebih kecil dibanding yang kita dapat,” tuturnya.
Ia paham karena ia orang bisnis. Kerjasama dengan Dorna juga disebutnya sebagai bisnis to bisnis. Dan Arief melihatnya sebagai opportunity yang harus diambil.
“Belum lagi dari segi exposure yang tinggi karena disiarkan live ke seluruh dunia. Menurut Dorna, MotoGP tahun lalu disiarkan dan didistribusikan langsung oleh 64 stasiun tv serta disaksikan 291 juta pemirsa. Luar biasa besar kan peluang bisnis itu,” sebut Arief.
Selain itu MotoGP juga diliput sekitar 4.225 jurnalis dari berbagai media cetak, online serta 344 pewarta radio dari seluruh dunia. Selain itu juga masuk dalam media sosial dengan jumlah views mencapai 192 juta page views.