mobilinanews (Jakarta) – Kejurnas Drifting 2018 dipastikan akan digelar 3 seri, dimana seri pembuka akan berlangsung pekan ini (5-6/5) di Lapangan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten.
Selain kejurnas, ajang kompetisi drifting juga telah beberapa tahun terakhir diselenggarakan oleh Intersport dalam status club event. Kedua ajang ini tentunya punya tujuan sama, yakni memajukan balapan drifting di Indonesia.
Mengapa tidak bersinergi saja? PT. Eka Surya Alam (ESA) sebagai Promotor Nasional pemegang lisensi Kejurnas Drift 2018 punya alasan tersendiri.
“Kejurnas adalah ajang tertinggi, berdasarkan penjelasan mereka sendiri kepada IMI Pusat, ajang tersebut merupakan ajang coaching, bukan kejuaraan. Kenapa engga bisa gandeng, karena mereka sudah ada program sendiri dari awal tahun yang engga bisa diubah di tengah-tengah,” jelas M. Yoki Arafat SE., Ketua Pronas dari PT. ESA.
Disinggung soal hanya tiga seri yang dilangsungkan, Yoki menjawab diplomatis. “Pronas hanya jalankan 3 putaran, karena kesepakatan dan kesanggupan dengan IMI Pusat disyaratkan minimal 3 putaran, Kami ingin hadirkan kualitas bukan kuantitas,” ungkapnya.
Lebih lanjut menurut Yoki, drifting adalah segmen sempit namun penggemarnya banyak dan sudah mengerti. “Tidak memaksakan lebih dari itu, karena pembiayaan. Pihak sponsor yang masuk tidak dipaksakan lebih dari 3 seri,” tutupnya.
Sementara Tony Yanuar sebagai tokoh senior balapan nasional yang didaulat sebagai pimpinan lomba ikut urun pendapat.
“Kejurnas adalah ajang tertinggi dari semua cabang di Indonesia. Tidak sebanding dengan kejurda dan club event, dan Kejurnas diakui berdasarkan peraturan IMI Pusat. Club Event menjadi pendukung kejurnas,” tambahnya bersemangat.
Semoga drifting Indonesia semakin kompetitif. (anto)