mobilinanews (Valencia) - Rider Indonesia yang berlaga di ajang RFME CEV Supersport 300 (SSP300), Ali Adriansyah Rusmiputro mendapat pengalaman berharga di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol.
Hal tersebut ia rasakan saat mengikuti putaran keempat SSP300 pada Sabtu dan Minggu (8-9/9/2018) kemarin.
Balapan kali ini dijalani setelah melakukan ujicoba di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal satu pekan sebelumnya.
Selama di Portugal, Ali Adrian juga melakukan latihan fisik agar mampu menghadapi tantangan Sirkuit Valencia dengan lebih siap.
Pada sesi latihan bebas di Ricardo Tormo, rider Pertamina Enduro Racing Team itu mencoba berbagai settingan yang dirasa mampu mengangkat performa Yamaha YZF-R3 tunggangannya.
"Di hari pertama dan kedua, kami lalui dengan sangat baik dan memperoleh banyak data. Kami mencoba banyak settingan dan memutuskan satu settingan untuk kualifikasi dan balapan," papar Ali Adrian.
Pada kualifikasi pertama, rider bernomor 12 itu mampu menempati posisi 6 dengan jarak 0,6 detik dari pembalap terdepan.
Hasilnya itu cukup memberi motivasi untuk tampil lebih baik di sesi kualifikasi kedua. Namun hujan turun ketika sesi kualifikasi lanjutan tersebut berlangsung. Hal itu mempengaruhi handling motor andalannya.
"Hujan turun saat kualifikasi kedua. Saya tidak dapat berbuat apa-apa dan harus puas berada di posisi 11," ucapnya.
Dengan hasil tersebut, saat balapan pertama Ali mendapat posisi start di baris kedua.
Pada race pembuka itu mampu melakukan start dengan bagus. Ia sempat menyodok ke posisi 2 sebelum tikungan pertama pada lap pertama.
Tapi, untuk bersaing dengan pembalap lain di ajang ini, terutama dengan penunggang Kawasaki yang memiliki mesin lebih bertenaga, bukanlah perkara mudah.
Beberapa kali Ali terlibat persaingan keras hingga bersenggolan dengan rider lain. Kondisi itu membuat posisinya melorot. Alhasil di akhir lomba yang berlangsung dalam 13 lap itu Ali Adriansyah finish di urutan 9.
Pada kualifikasi, posisi Ali naik satu peringkat karena ada pembalap di depannya yang dihukum tambahan waktu akibat melanggar peraturan.
Pada race kedua yang berlangsung keesokan harinya, Minggu 9 September, Ali kembali mencoba menyerang begitu lampu start padam.
Rupanya pembalap lain juga mempunyai tekad yang sama. Dan kali ini persaingan keras sudah terjadi sejak tikungan pertama. Ali yang kembali melakukan start yang bagus langsung berada di posisi 4.
Sayangnya, persaingan keras yang terjadi malah membuat Ali terpental dari arena. Di tikungan kedua, sebuah tikungan tajam ke kiri, ia terjatuh. Musnah sudah harapannya untuk memperbaiki posisi di balap kedua ini. (BS)