mobilinanews (Jakarta) – Terkait regulasi baru menyangkut teknik dengan diperbolehkan mesin non-standar di kelas Kejurnas ITCC 1600 Max, sebenarnya semua merek sama-sama diuntungkan.
“Karena mesin dari luar yang boleh diaplikasi itu juga untuk semua merek lho. Bukan hanya satu merek (Honda). Tapi semua merek lain juga bisa bersaing di kelas ITCC 1600 Max,” ujar Anton Chaidir, sekretaris komisi teknik IMI Pusat.
Apalagi lanjut Ceper –sapaan karibnya – seperti Honda Racing Indonesia sudah komit juga nggak akan pakai demi menjaga balapan tetap kompetitif dengan TTI.
“Harusnya semua pihak, termasuk privateer, bisa bersaing dengan regulasi baru ini. Dan harus disadari, untuk membangun mesin ITCC Max itu butuh waktu dan biaya lumayan besar,” terang pria yang juga sebagai chief scrutinering ISSOM ini.
Menurut Ceper, sebenarnya dengan peraturan sekarang hanya berusaha mendekatkan dengan regulasi FIA. “Karena memang dari sananya sudah seperti itu. Kita kalau compare dengan Malaysia, perbedaan kita tinggal ½ item saja,” lanjut Ceper.
“Dengan adanya regulasi ini, harapan saya ada mobil dan pembalap dari luar yang bisa ikut balap Kejurnas di Indonesia, karena peraturan sudah seragam. Jadi, menurut saya sih TTI masih ok di kelas ITCC Max,” pungkasnya. (bs)