mobilinanews (Bogor) - Perubahan teknologi memang memberikan dampak luar biasa. Namun bagaimanapun juga, perkembangan teknologi tak bisa ditolak.
Beberapa tahun belakangan, industri telekomunikasi sempat dikuasai beberapa brand seperti Nokia, Motorola, atau Ericson yang menjadi pemain utama.
Namun saat teknologi komunikasi mengalami pergeseran menuju smart phone dengan platform Android dan IOS, brand-brand besar yang tadinya menjadi pemain utama justru jatuh bahkan koleps.
Nah, fenomena yang sama juga mengancam brand-brand otomotif besar yang ada saat ini. Sebut saja seperti Toyota, Honda, Mitsubishi, dan lain-lain, andai mereka gagal bersaing dalam pengembangan teknologi yang mengarah ke hybrid, elektrik, hingga kendaraan robot, tidak menutup kemungkinan bernasib sama seperti Nokia, Motorola, ataupun Ericson.
Eko Rudianto dari Indonesia Automotive Institute juga mencium kemungkinan itu terjadi. Menurut Eko, arah industri otomotif bukan hanya pada teknologi hybrid ataupun elektrik melainkan kendaraan smart intelligence atau transportasi robot.
"Brand otomotif besar saat ini bisa saja mengalami fenomena kejatuhan. Indikator penting adalah inovasi, khususnya inovasi daripada intelligence transportation system. Kita sadar mereka akan ambruk jika tidak memiliki itu," kata Eko Rudianto, saat ditemui di HUT Forwot ke-16, Sabtu (29/6) di Bogor.
Eko menambahkan, ia memprediksi di masa yang akan datang, pemain industri otomotif bisa saja berasal dari perusahaan-perusahaan pengembang software.
"Karena itu saya melihat, brand-brand otomotif sekarang itu sudah mulai bekerjasama dengan perusahaan teknologi seperti Microsoft dan segala macam. Dan bahkan suatu saat, misal Toyota mungkin tidak harus pakai merek Toyota, mungkin Microsoft yang punya mobil tapi bisnisnya mungkin tetap dipegang brand otomotif," terang Eko.
Menurut Eko, saat ini brand yang sudah cukup siap mengarah ke kendaraan robot adalah Tesla. "Nah Tesla ini sebenarnya pemain software juga," lanjut Eko.
Kesimpulannya, pergeseran industri otomotif sudah jelas terlihat. Bahkan dari banyak kajian di seluruh dunia, kendaraan masa depan pastinya mengusung teknologi robot.
"Yang pasti industri mobil (otomotif) akan pindah ke teknologi industri IT/software/robot. Ini kuncinya," tutupnya. (adr)