mobilinanews (Sentul) - Setelah menjalani
separuh musim balap European Touring Car
Championship (ETCC), Nanang HB bisa bernafas
lega. Pasalnya, telah berhasil melalui dengan
mulus di kelas Rising Master sebagai pimpinan klasemen sementara.
Jika dikonversikan dengan poin, jumlah yang telah dikoleksi Nanang HB masih unggul meski dari rival terberatnya, Budiyanto.
Jika pada sisa seri musim ini bisa dituntaskan finish ke-2 secara konsisten saja, dia optimis titel juara umum kembali bakal bisa direngkuhnya.
“Ya andai pun Budiyanto nomor satu terus sepanjang sisa seri, saya nomor dua terus, ya rasanya masih menang sih hitungan poin saya. Tapi balapan gak bisa diprediksi, segala sesuatu bisa terjadi,” ujar Nanang .
Dia pun akan berusaha menjaga performa terbaiknya. Kiat berikutnya, ujar pria kalem ini
akan dan harus bermain aman di setiap seri pada musim ini. Main aman bukan berarti santai, tetapi harus menjaga mobil selalu dalam keadaan
optimal.
Jika pada sisa seri musim ini bisa dituntaskan finish ke-2 secara konsisten, titel juara umum kembali
bakal bisa direngkuhnya.
Berbeda tahun lalu, lawan terberat adalah Gerhard Lukita dari ABM Motorsport. “Mobil Gerhard lebih
kencang, demikian Budiyanto juga lebih kencang. Tapi nasib saya lebih baik, makanya saya yang juara hehe,” lanjutnya.
Bukan berarti perjuangan yang dilakukan semata menunggu nasib baik. Ia terus berusaha improve
menuntaskan setiap serinya.
Konsistensi juga menjadi kunci penting yang mengantarkan Nanang bisa meraih titel juara umum yang telah digapainya sejak 2014.
“Jadi, kebetulan tahun lalu nasib saya lebih baik, sehingga Gerhard kalah sama saya. Jika tahun ini nasib baik kembali datang, kemungkinan ya
bisa menang lagi,” tambahnya seraya tersenyum. (bs)