mobilinamews (Jakarta) - Sektor kendaraan komersial di Indonesia banyak dijumpai dengan kendaraan yang kelebihan muatan dan kelebihan dimensi.
Menurut data yang diberikan Kementerian Perhubungan, ada beberapa alasan mengapa truk ODOL banyak di Indonesia.
Dalam diskusi pintar PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) dengan Kementerian Perhubungan, Mohamad Risal Wasal, Direktur Prasarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan, salah satu maraknya truk ODOL lantaran persaingan tarif logistik.
"Mengapa banyak truk ODOL di Indonesia? Ada banyak alasannya, di antaranya adalah persaingan tarif pengangkutan logistik yang tidak sehat yang berdampak pengusaha mengangkut melebihi JBI. Lalu yang kedua adalah pengangkutan menggunakan kendaraan yang tidak sesuai peruntukannya," buka Risal Sawal, dalam diskusi yang digelar Isuzu di Jakarta, Sabtu (7/3/2020).
Selain itu, Risal Sawal, menjelaskan faktor lain yang memang pelaku logistik melakukan truk ODOL lantaran ingin mencari untung yang lebih besar ketimbang aspek lainnya yang mereka hadapi.
"Alasan lainnya adalah pengusaha lebih mementingkan keuntungan daripada keselamatan dan lingkungan sekitar. Yang terakhir adalah pengawasan dan penegakan hukum yang masih belum memberikan efek jera," tambah Risal.
Sesuai target pemerintah, pada 2023 truk yang ada di Indonesia diharapkan bebas dari truk over dimension dan over load.
Bahkan, pada senin 9 Maret, pukul 09:00 WIB pihak Kementerian Perhubungan akan melakukan membatasi truk ODOL dengan tidak bisa melintas dari Tanjung Priok menuju Bandung, Jawa Barat. (hf)