mobilinanews (Italia) - Para pemilik dan petinggi tim bukan hanya pusing dengan penundaan kompetisi 2020. Tim mereka adalah sebuah perusahaan yang tetap harus membayar kru meski tak bekerja. Lantas, bagaimana dengan pembalap yang umumnya dikontrak?
Soal nilai riil kontrak dan sejumlah klausulnya sejauh ini seperti tabu dibicarakan di ranah publik. Cukup diketahui pihak terkait. Karena itu wajar kalau nara sumber yang bisa menjawab pertanyaan itu adalah petinggi tim yang sudah pensiun dan bebas bicara. Ia adalah Livio Suppo, pria Italia mantan Team Principal Ducati dan Repsol Honda.
Ia juga figur sentral di balik sukses Casey Stoner mencetak gelar dunia bersama Ducati dan Honda.
Menurut Suppo semuanya bergantung pada perjanjian awal sebelum tanda tangan kontrak. Tak bisa disamaratakan. Masing-masing pembalap punya klausul sendiri-sendiri dengan timnya.
"Biasanya jika balapan batal karena faktor force majeure maka pihak sponsor tidak punya kewajiban membayar kepada tim. Pada titik ini maka dengan sendirinya bayaran pembalap juga dipotong," katanya.
Jika mengacu pada hal itu berarti hak keuangan Valentino Rossi, Marc Marquez dan lain-lainnya akan terpotong pada musim ini. Setidaknya karena GP Qatar sudah batal. Akan bertambah jika ke depan ada seri lagi yang batal. Untuk seri Thailand dan USA masih aman karena bisa di-reschedule ke akhir musim.
Selain itu kata Suppo, ada juga klausul potong gaji jika si pembalap tak balapan karena kesalahan atau kemauan sendiri, maupun karena harus istirahat panjang karena cidera. Menyoal situasi di awal musim 2020 ini berarti pembalap tak mengaspal ke lintasan bukan karena kesalahan atau kehendak sendiri. Potong bayaran atau tidak?
"Kembali ke perjanjian awal kontrak, bagaimana klausulnya," tandasnya.
Meski sempat menangani Marquez di Repsol Honda, tentu tak etis jika Suppo membongkar perjanjian kontraknya dengan Honda. Terlebih karena Marquez masih aktif dalam tim yang sama.
"Yang bisa saya contohkan adalah Casey (Stoner) pada 2009. Ia tetap dibayar Ducati meski tidak balapan dalam tiga seri akibat ciidera karena memang begitu klausulnya. Masing-masing tim dan pembalap bisa beda-beda soal ini," terangnya. (rnp)