mobilinanews (Jakarta) – Tentang fenomena SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) yang mencuat setelah sebuah pameran otomotif mengeluarkan rilis penjualan spektakuler, ternyata dilakukan dengan beberapa modus.
Sekurangnya itu disampaikan Bebin Djuana, mantan petinggi Agen Pemegang Merek (APM) Jepang dan Korea. “Praktek ini sudah lama dilakukan. Terutama dilakukan penanggung jawab/koordinator di pameran. Judulnya, biar bos senang,” ujar Bebin kepada mobilinanews.
Modus itu diantaranya, pengunjung yang tertarik tapi belum bisa membuat keputusan dikondisikan agar tanda tangan SPK. Alasannya, agar diskon pameran berlaku.
“Di sisi lain, ke atasan seolah olah penjualan bagus. Ada pula pengunjung yang untung-untungan, karena down payment kecil tanda tangan saja, berpikir dan keputusan menyusul,” ungkap Bebin.
“Banyak macam praktek-praktek seperti ini sehingga bos mendapat info seolah olah pameran jual banyak,” tambahnya. (Bersambung)