mobilinanews (Jakarta) - Menyambut era New Normal, hand sanitizer menjadi barang penting dan wajib dibawa ke mana pun. Selain menjadi alternatif cuci tangan, packaging yang terbilang kecil juga sangat praktis untuk dibawa.
Hand sanitizer diperkirakan akan menghiasi laci atau bagasi kendaraan pribadi, mengingat akan lebih banyak orang menggunakan kendaraan pribadi untuk beraktivitas saat New Normal nanti.
Namun siapa sangka, ternyata alat kebersihan tersebut berbahaya jika ditaruh di sembarang tempat, tak terkecuali di mobil kesayangan kita.
Loh kenapa?
Hand saniziter mengandung bahan kimia yang kuat dan konsentrat alkohol berkadar tinggi. Tentu alkohol yang terkandung menjadi tidak efektif jika terkena panas dan disimpan terlalu lama di dalam mobil.
"Alkohol menguap dengan sangat cepat di udara. Saat menguap, konsentrasi relatif alkohol turun, seperti halnya kemampuan membunuh kumannya," kata Karen Dobos, PhD, seorang profesor di departemen mikrobiologi, imunologi dan patologi di Colorado State University, USA dikutip dari Tagar.id
Karen Dobos menjelaskan, jika sinar UV bereaksi terhadap kandungan hidrogen peroksida yang terkandung dalam hand sanitizer, cairan bisa berubah menjadi air. Sehingga tidak efektif untuk membasmi kuman dan virus.
Dan kemungkinan terparahnya, bisa menimbulkan kebakaran. Kandungan alkohol dapat dengan mudah terbakar jika terkena panas dalam jangka waktu yang lama.
"Kebanyakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol dan zat yang mudah terbakar," ujar Dr. Amesh A. Adalja, sarjana senior di Johns Hopkins Center for Health Security.
Bahkan, botol pompa hand sanitizer dapat menimbulkan resiko terbakar lebih besar karena uap bisa bocor ke dalam mobil yang panas.
Tapi, ternyata hal itu bisa dicegah loh. Dengan menyimpan hand sanitizer di kisaran suhu 7,2-24 derajat celcius dan disarankan lokasi penyimpanan cairan tersebut berada di dalam konsol tengah mobil.
Dengan catatan tidak ditinggalkan sepanjang hari yaa, itu yang dikatakan William L. Schreiber, PhD, ketua departemen kimia dan fisika serta koordinator laboratorium medis di Monmouth University.
Lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan dan keselamatan ya guys! (hilary)