mobilinanews (Inggris) - Menjadi juara dunia 2020 atau setidaknya mampu mengimbangi performa Lewis Hamilton di tim Mercedes. Hanya itu tiket yang diyakini Valtteri Bottas untuk bertahan.
Kursi pembalap Finlandia itu memang rawan karena habis kontrak tahun ini. Ancaman pergantian datang dari Sebastian Vettel ataupun driver muda George Russell yang diisukan sebagai calon penggantinya musim 2021.
Tapi, Bottas bilang tak perlu memikirkan mereka. Juga tak perlu memikirkan rekan setimnya yang musim ini berambisi menyamai rekor Michael Schumacher dengan 7 gelar juara F1.
Ia kini harus memikirkan dirinya sendiri agar tetap bisa bertahan di tim Mercedes.
"Saya punya target tunggal tahun ini dan hanya itu yang saya pikirkan. Abaikan yang lain. Jika bisa melawan Lewis dalam perebutan gelar maka tak ada yang perlu saya khawatirkan terkait kontrak," kata Bottas.
Untuk menyelamatkan diri, ia tak lagi harus menjadi anak manis di Mercedes. Ia harus lebih ganas dari sebelumnya. Hanya itu yang ia butuhkan.
Dengan spek mobil yang sama dengan Hamilton, plus pengalaman di kokpit Mercedes sejak musim 2017, maka sesungguhnya peluang Bottas menghadang hamilton lebih terbuka ketimbang driver Ferrari maupun Red Bull.
Ia sadar itu. Karenanya harus benar-benar fokus di setiap race tahun ini, terlebih karena jumlah balapan yang tidak banyak.
Setidaknya dalam 8 seri balap yang sudah terjadwal maka semuanya menjadi krusial. Setiap kesalahan akandibayar mahal. Jauh lebih mahal dibandingkan serial balap yang lebih dari 20 races.
"Meminimalkan setiap kesalahan dan memaksimalkan poin di setiap race. Konsistensi, itu kuncinya dan itu yang harus saya lakukan. Saya percaya dengan kemampuan saya berikut kemampuan tim di sekitar saya," ungkap Bottas.
Tahun lalu Bottas meraih 4 kemenangan dan finish sebagai runner up kejuaraan dunia di bawah Hamilton yang raih 11 kemenangan.
Empat tahun mendampingi Hamilton, ini kali pertama Bottas bicara lantang menantang rekan setimnya itu.
Memang perlu pembuktian karena bagaimanapun Hamilton punya skill dan pengalaman yang sudah terbukti.
Tapi, setidaknya, target yang dipancang Bottas bisa menjadi sinyal awal bakal terulang kembali rivalitas ganas di kubu Mercedes, sebagaimana terjadi saat Hamilton berduet dengan Nico Rosberg.
Kalau itu terjadi maka nonton F1 tahun ini bisa dipastikan bakal lebih asyik dari sebelumnya. (rnp)