mobilinanews (Hungaria) - Jika kalah di GP Hungaria, 19 Juli 2020 di Sirkuit Hungaroring, maka itu adalah pertanda penting bakal susahnya Max Verstappen (Belanda/Red Bull) mewujudkan ambisi meraih trofi F1 tahun ini.
Gagal mendulang poin maksimum di Austria membuat peluang Verstappen memecahkan rekor juara dunia termuda F1 menjadi sedikit redup. Hanya memetik 15 poin dari dua laga awal, Verstappen kini berada di urutan 6 klasemen sementara.
Jauh tertinggal dari joki Mercedes Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton yang memimpin dengan total poin 43 dan 37.
Itu sebabnya Verstappen menempatkan GP Hungaria sangat krusial. Hasilnya akan menentukan seberapa besar sisa kesempatannya menjadi juara dunia, terlebih karena kalender kompetisi 2020 akan lebih pendek dari seharusnya.
Untuk laga krusial ini, Rede Bull pun memasok sayap depan baru buat besutan Verstappen. Tak lain untuk memaksimalkan efek downforce RB16 di Hungaroring yang menurut Verstappen berkarakter cepat dan sangat teknikal.
Honda selaku pemasok mesin pun sudah siap beradaptasi.
"Kita tunggu seberapa efektif pengembangan ini, akan seberapa dekat kami dengan Meredes. Tapi, saat sama kami juga harus jaga tim lain," kata Verstappen merujuk penampilan tim McLaren dan Racing Point di Austria yang di luar dugaan.
Ramalan cuaca menyebut kemungkinan hujan akan turun pada raceday Minggu nanti. Jika wet race berlangsung maka lawan berat yang harus dihadapi adalah Hamilton. Bukan Bottas yang dikenal lemah di lintasan basah.
Sementara Hamilton dan Verstappen adalah dua pembalap F1 saat ini yang jago di lintasan basah. Keduanya disebut raja dan pangeran hujan.
Tapi, ia tak ingin terpaku pada prediksi demikian. Mau basah atau kering lintasannya, ia wajib tarung sampai batas terakhir di Hungaroring.
Kemenangan atau setidaknya finish di depan duo Mercedes menjadi tujuan pasti.
Bila tidak, ya saatnya lupakan gelar 2020! (rnp)