Mobilinanews (Jakarta) - Pasar kendaraan listrik di Indonesia kian semakin memanas dengan kehadiran model-model yang menawarkan perpaduan menarik antara harga, teknologi, dan performa.
Salah satu pemain utama, BYD, kembali menarik perhatian publik dengan rencana peluncuran BYD Atto 2 (dikenal juga sebagai Yuan Up di pasar global), sebuah SUV kompak listrik yang siap menjadi penantang serius di segmen menengah.
Atto 2 tidak hanya sekedar menambah deretan mobil listrik, tetapi juga menghadirkan paket lengkap yang sulit ditolak desain yang stylish, jangkauan yang mumpuni, dan dan kini, sinyal harga yang sangat kompetitif.
Salah satu daya tarik terbesar dari BYD Atto 2 terletak pada spesifikasi baterai dan jangkauannya. Menggunakan teknologi andalan BYD Blade Battery (LFP), mobil ini dibekali dengan kapasitas baterai sekitar 45,12 kWh.

Secara resmi, mobil ini diklaim mampu menempuh jarak gabungan (kombinasi) hingga 312 km (WLTP) atau bahkan mencapai 463 km dalam kondisi berkendara di kota, menjadikannya sangat ideal untuk kebutuhan mobilitas perkotaan sehari-hari.
Atto 2 didukung oleh motor listrik bertenaga 130 kW dan torsi puncak 290 Nm, memungkinkan akselerasi 0-100 km/jam hanya dalam waktu 7,9 detik, sebuah performa yang cukup gesit untuk ukuran SUV kompak.
Mobil ini dibangun di atas BYD e-Platform 3.0 khusus EV, memastikan efisiensi ruang dan integrasi teknologi optimal. Sebagai sebuah SUV kompak, Atto 2 menawarkan dimensi yang pas untuk kota, tetapi tetap memberikan ruang kabin yang memadai.
Di bagian interior, Atto 2 mengikuti bahasa desain BYD yang modern dan minimalis. Fitur-fitur unggulan yang ditawarkan mencakup, layar infotainment putar khas BYD, kamera pandangan 360 derajat hingga fitur keamanan canggih (ADAS) yang lengkap.
Harga yang Menentukan Permainan
Meskipun belum resmi diluncurkan, BYD Atto 2 diperkirakan akan diposisikan untuk mengisi celah pasar di bawah kakaknya, BYD Atto 3. Dengan spesifikasi yang ditawarkan, BYD diperkirakan akan mematok harga yang sangat agresif dan kompetitif untuk Atto 2.
Jika bandrol harganya mampu menembus segmen harga yang lebih terjangkau, mobil ini berpotensi besar menjadi "game-changer" yang akan memicu lonjakan minat masyarakat terhadap kendaraan listrik di Indonesia.

Menariknya lagi, indikasi kuat mengenai seberapa agresif harga BYD Atto 2 akan dipatok di pasar kendaraan listrik Indonesia muncul dari data Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) yang tercatat pada Samsat Jakarta.
NJKB adalah dasar perhitungan untuk menentukan besaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan menjadi cerminan dari harga off the road (sebelum pajak dan biaya lain).
Meskipun nilai spesifik NJKB dapat bervariasi tergantung tipe trim, kemunculan data ini di sistem Samsat merupakan sinyal terkuat bahwa peluncuran resmi dan penetapan harga On The Road (OTR) di Indonesia sudah di depan mata.
Jika mengacu pada NJKB, harga OTR (On The Road) BYD Atto 2 diperkirakan akan berada jauh dibawah kakaknya, Atto 3. Hal ini menempatkannya sebagai pilihan EV dengan harga yang lebih terjangkau di segmen mobil listrik kompak harga entry-level hingga menengah.