mobilinanews (Jakarta) - Artikel ini sengaja ditulis tepat 10 hari pasca berlangsungnya Pemilu Ketua PP Umum IMI. Alasannya adalah setelah melalui hari besar Maulid Nabi dan Natal, diharapkan emosi dan eforia kedua kubu sudah mereda.
Bak bendera finish sudah dikibarkan, apapun hasil dan bagaimana prosesnya, maka Sadikin Aksa juga sah dan resmi merebut tampuk memimpin PP IMI untuk masa 4 tahun ke depan. Kubu yang kurang berhasil diharapkan dapat menerima kegagalannya dengan lapang dada.
Pepatah mengatakan : "Kekalahan adalah kemenangan yang tertunda". Apalagi yang menang adalah sahabat sendiri yang berasal dari kalangan keluarga IMI juga. Ibarat pertandingan tinju, begitu bel ronde terakhir berbunyi, langsung kedua petinju saling berpelukan, meskipun kedua petinju sama sama berlumuran darah di wajahnya.
Semoga tak ada lagi wacana untuk membuat IMI tandingan atau melaporkan ke badan arbitrase. Pihak yang kurang berhasil boleh saja menjadi kubu opisisi untuk 4 tahun ke depan. Justru oposisi diperlukan untuk menjadi alat kontrol agar sang pemimpin tidak berkuasa sewenang wenang.
Setelah hadir sang pemimpin baru, perhatian dialihkan kepada : Siapkah personil yang mengisi kabinetnya"? Banyak pihak sangat mengharapkan Sadikin Aksa akan membawa angin segar setelah IMI dijajah oleh "orang luar" selama kurun waktu 20 tahun.
Banyak pihak memprediksi Kabinet Baru akan diisi orang orang muda. Orang muda memang kurang pengalaman, namun orang muda diharapkan lebih bersih, tidak main uang, tidak jual kalender dan tidak menjadi promotor dalam tubuh IMI.
Soal pengalaman dan keahlian bisa dicapai secara learning by doing. Yang penting hatinya bersih dan jujur dan tidak sebaliknya learning by duit.
Posisi Sekjen pantaslah disandang Jeffrey JP. Dia sosok yang tertib administrasi. Bersama Boy Harjanto Joedho pada 12 tahun silam, Jeffrey menertibkan KTA (Kartu Tanda Anggota) sehingga bisa menjadi sumber income bagi kas Pengprov IMI dan klub anggotanya.
Untuk roda empat, Piri Sudjarwo sangat mumpuni. Dengan pengalaman sebagai Wakil Sekjen, pebalap touring cardan navigator andal ini rasanya urusan peraturan perlombaan menjadi makanan kesehariannya.
Untuk roda dua, Dyan Dilato sosok yang pantas. Dyan sosok yang netral, tidak di bawah bayang bayang merk motor atau Pengprov IMI tertentu ataupun sesepuh motor mana pun.
Untuk bidang organisasi, Rio Teguh Pribadi adalah sosok yang tepat. Selain aktif sebagai atlet, Rio Teguh adalah Ketua Pengprov IMI Jawa Barat.
Selain 4 orang tersebut, masih banyak tokoh-tokoh muda di sekitar Sadikin Aksa yang potensial untuk mengurus PP IMI 4 tahun ke depan. Semuanya adalah hak prerogatif sang ketua baru.
Yang penting kabinet ini juga bisa mencontoh tagline kabinet Jokowi - JK : Kerja Kerja dan Kerja.
Selamat Tahun Baru - Selamat Datang Sadikin Aksa -Selamat Datang Kabinet Baru. Tahun Baru-Pemimpin Baru - Semangat Baru.