mobilinanews (Sentul) – Animo remaja untuk mengikuti balap mobil sangat tinggi. Bisa dilihat pada kelas One Make Race Honda Brio 1.200 cc dan 1.300 cc yang diikuti puluhan peserta.
Maka itu jangan heran banyak muka baru dan culun di kelas yang digelar PT Honda Prospect Motor selaku sponsor utama. Tapi, mereka umurnya rata-rata masih 14 atau 15 tahun yang belum memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi). Lalu, bagaimana dong?
“Remaja yang umurnya 13 tahun sampai 16 tahun, dan belum memiliki SIM, tetap boleh membalap. Caranya, ada surat jaminan dari orang tuanya. Di samping itu, juga ada ketentuan kapasitas mesin mobil terhadap usia pebalap,” ujar Alvin Bahar, penyelenggara OMR Honda Brio.
Sekurangnya, ada 5 pebalap karena usianya masih 13 tahun hingga 16 tahun, ikutan OMR Honda Brio 1.200 cc dan 1.300 cc. Yakni Ahmad Avilla, Ferrel fadhil, Muh Arief, Sekiyo Hamiseno dan Hugo.
Mereka rata-rata langsung ikut balap mobil. Tapi, ada pula yang latar belakangnya pegokart seperti Ferrel Fadhil. Toh, untuk menjadi pebalap turing andal tak harus dimulai dari gokart.
“Saya bukan dari pegokart, dan soal prestasi di balap mobil nasional semua orang sudah tahu. Kalau Avilla sendiri sempat ikutan bermain gokart tapi di tempat rental, bukan di sirkuit gokart Sentul,” ujar Alvin tentang anak tunggalnya yang segera berusia 14 tahun tersebut.
Avilla sendiri pada seri 2 OMR Honda Brio 1.200 cc mencetak prestasi lumayan. Dengan meraih podium 5. Sedangkan Ferrel Fadhil malah menjadi juara Honda Brio 1.300 cc.
Masih remaja, ikutan balap mobil, kenapa tidak?
Ferrel, Muh Arief, Sekiyo dan Hugo. Mendapat briefing khusus sebelum turun balap mobil OMR Honda Brio.