mobilinanews (Bandung) – Ada fakta menarik disampaikan Rudy Trijaya, sekarang pemilik tim Sidrap Honda Trijaya. Bahwa sebenarnya hadiah yang dijanjikan panitia Indonesia Road Race Champhionship (IRRC) jauh lebih besar ketimbang yang akhirnya diputuskan belakangan Rp 150 juta.
“Sesuai hasil rapat dengan panitia dari pengurus PP IMI yang dipimpin Pak Donny BP saat itu, dan kami peserta juga mendapatkan minute of meeting ter tanggal 30 Juli 2015 di PP, hadiah disebutkan sama dengan tahun lalu. Itu ada di poin 6 yang bunyinya ; jumlah hadiah tetap sama dengan tahun lalu,” ungkap Rudy kepada mobilinanews.
Kalau sama dengan tahun lalu (Indoprix), lanjut Rudy, maka hadiah untuk juara pertama Rp 100 juta, kedua Rp 75 juta dan ketiga Rp 45 juta yang berarti sekitar Rp 600 juta.
Baca Juga: Tak Berikan Hadiah Kejurnas Balap Motor 2015, PP IMI Dianggap Penipu
Repotnya, masih menurut pria asal Bandung ini, sudah tidak sesuai dengan janji hadiah tetap susah keluar juga. “Saya hanya membela hak pebalap. Yakni Anggi Permana dan Rheza Danica dari tim Trijaya yang masing-masing menjadi juara 2 dan 3 kelas underbone 110 cc,” terang Rudy.
Mestinya kata Rudy, penyelenggara dalam hal ini harus profesional. Soal hadiah kepada pebalap tidak menunggu dari uang sponsor cair. Apalagi terbukti itu hanya dalih belaka. Total sudah sekitar 6 bulan sejak berakhirnya final balap IRRC di Binuang, Kalsel hadiah yang ditunggu itu tak ada kejelasan.
Irwan Ardiansyah dan Hendriansyah sendiri merasa memiliki kepentingan karena pebalap kakak-beradik itu mendominasi 3 kelas dimaksud. Dian –sapaan Irwan – menjadi juara umum kelas 110 cc dan 135 cc, sedang Hendri jawara di kelas sport 250 cc.
Ini mengulang cerita sebelumnya, tentang hadiah yang tidak cair untuk pebalap dari tim Yong Jaya Bandung. Juga oleh penyelenggara dari PP IMI. Namun setelah dipressure oleh media akhirnya hadiah mobil dikasih meski delay hampir 1 tahun.
Ah, selalu berulang.