Mobilinanews (Sentul) - Perhelatan kejurnas gokart Eshark Rok Cup Indonesia round 3 sudah selesai dan berjalan dengan baik. Hal ini dilihat dari antusias peserta pada masing-masing kelas dan juga antusias penonton yang baru kali ini tribun dipenuhi penonton.
Kalau ada insiden kecil itu terjadi di prefinal kelas Senior Rok. Pada sebuah moment, pegokart TKM Racing Kezia Santoso melakukan manuver yang dianggap merugikan Agi Borneo. Kezia memaksakan masuk membuat gokart Agi terdorong. Akibatnya pegokart tim MBG Kalimantan Tengah itu out ke gravel.
Tentu saja Agi merasa dirugikan. Kejadian itu pun tak luput dari perhatian steward of the meeting. Akibatnya, Kezia kena ganjar penalti 30 detik.
Tidak tinggal diam, pegokart wanita terbaik itu pun dengan sportif mendatangi paddock tim MBG dan menyampaikan permintaan maaf kepada Agi. Jadi memang tidak ada unsur sengaja.
"Kemarin sudah clear dengan tim MBG dan memang itu salahnya Kezia terlalu maksa.
Itu aja sudah dikasih sanksi penalti dan anaknya aku suruh minta maaf serta aku marahin," ujar Yongliek Santoso, founder tim TKM Racing kepada mobilinanews.
Makanya dia heran jika kemudian mencuat di media sosial seolah olah insiden itu disengaja untuk mencurangi Agi dan memuluskan laju Keanon Santoso, pegokart TKM Racing lainnya.
"Janganlah melakukan provokasi yang cenderung mengadu domba. Kasihan orang seperti Pak Eris Mahpud dan Pak Oke Junjunan yang berniat tulus memajukan dunia balap tapi direcoki segelintir oknum yang berniat memecah belah demi gengsi," lanjut Yongliek.
Nyatanya dari pihak tim MBG Racing juga merasa perlu memberikan klarifikasi. "Agi dan Kezia tidak ada masalah, begitu finish prefinal Kezia sudah minta maaf, manager Dicky Setiawan juga minta maaf. Itu sikap sportif dan gentle. Jadi bagi Agi dan MBG Racing sudah tidak ada masalah lagi," ujar Budi Rusman mekanik MBG Racing.
Budi Rusman yang sudah kenyang asam garang sebagai mekanik gokart ini menilai harus memaklumi kesalahan setiap pebalap karena mereka harus ambil keputusan dalam seper sekian detik, Jadi wajar bila ada kesalahan bertindak.
Pihak MBG juga tidak merasa dicurangin. "Intinya gini, dalam balapan apapun bisa terjadi dan bila ada pelanggaran hanya steward lah yang berhak memberi sanksi. Kita sebagai tim tidak berhak menghakimi. Malah seharusnya kita dorong agar Agi dan Kezia bisa lebih berprestasi lagi baik di dalam negri ataupun level international," lanjut Budi.
Dan seperti ajakan Yongliek Santoso, mari kita bersama merapatkan barisan supaya tidak terpecah belah oleh oknum supaya gokart semakin berjaya.
Amin. (Teks budi santen)