mobilinanews (Sentul) - Tidak berhasil menjadi juara umum championship tapi memenangi seri terakhir kejurnas gokart Rok Cup Indonesia tetaplah memiliki bobot dan gengsi yang tinggi.
Itulah yang dirasakan pegokart belia Daffa AB yang memenangi kelas Cadet Rok di kelas Kejurnas. Menjadi yang pertama baik saat prefinal maupun final pada Kejurnas Gokart Eshark Rok Cup Indonesia di Sentul International Karting Circuit, Bogor, Minggu (11/9).
Namun, karena event kali ini juga sekaligus kejuaraan Asia Rok Cup seri terakhir maka untuk overall pelajar kelas 4 SD Green Montessori Duren Tiga, Jakarta Selatan ini harus puas di posisi 3 di bawah Akshay A Bohra (India) dan Tiziano Monza (Singapura).
Posisi ke-4 ditempati Kanaka Azarel Gusasi (Bunda Medik Racing) dan kelima diduduki Aditya Wibowo (Gandasari).
Yang menarik dari adik kandung pebalap nasional Rio Saputro ini, ketika melakukan manuver cantik saat mengovertake Kanaka Azarel Gusasi di lap terakhir babak final untuk meraih posisi pertama nasional atau ketiga Asia Rok Cup.
"Saya sudah feeling bakal bisa di depan Kanaka. Dan alhamdulillah akhirnya berhasil," ujar Daffa kepada mobilinanews.Daffa mengatakan itu sebelum babak final dilangsungkan.
Selain itu, Daffa AB juga menyabet gelar juara Cadet Rok Rising Star mengungguli Kanaka Azarel Gusasi, Kealton Santoso, Cakvin Wibowo, M Kaenan Rezka Rito. Total 8 pegokart di kategori Rising Star Cadet ini.
Sebagai catatan, menjelang tahun 2017 di mana Daffa akan naik kelas Minirok, banyak latihan di kelas untuk 10-12 tahun itu. Sejak hari Kamis, Daffa setelah pulang sekolah dan Jumat pagi sampai season latihan ke-3 latihan bersama pegokart dari Singapura, India, Malaysia dan pegokart Indonesia lainnya dengan gokart Minirok.
Daffa sempat mencetak best time lap dengan 55. 49 detik. Ini awal yang baik untuk Daffa sebelum bergabung dengan teman-temannnya di kelas Minirok. Memang selama mengikuti kelas Cadet Rok, dia tidak begitu puas dengan best time lap yang diperoleh.
"Ini menunjukkan bahwa Daffa lebih senang bermain pada kelas gokart yang kecepatannyanya lebih tinggi. Mudah-mudahan Daffa bisa lebih sukses nanti setelah bermain di kelas Minirok," ujar Irjen Purn Anang Boedihardjo, sang ayah.
Soal perolehan hasil overall di Cadet Rok Seeded, Anang pun berandai-andai. "Kalau saja Daffa tidak mengalami masalah di seri 4 membuatnya DNF (tidak finish) dan seri 5 DNS (tidak start), mungkin hasil kejuaraan umum bisa berbeda," ujar Anang.
Congrat mas Daffa. (budsan)