mobilinanews (Motegi) – Hanya satu yang dianggap Honda dapat menggagalkan Marc Marquez jadi juara dunia musim ini. Duri itu adalah Andrea Dovizioso dengan Ducatinya. Untuk itu, Honda melempar isu yang dapat membubarkan konsentrasi Ducati.
Isu itu adalah soal sayap kecil di moncong fairing, yang bisa menstabilkan motor MotoGP. Soal ini sebenarnya sudah dilemparkan Ducati terlebih dahulu. Tapi, kini Honda memanfaatkan untuk balik memukul Ducati.
Di pertengahan musim, Ducati yang mengambil keuntungan dari riset soal winglets, merasa Honda yang gagal memaksimalkan sayap aerodinamika itu, berusaha menjegal. Hasilnya, FIM dan Dorna sepakat melarang pemakaian winglet dipakai pada musim 2017.
“Itu diungkap kepala mekanik Ducati, Gigi Dall’Igna. Menurutnya kami yang jadi biang dilarangnya winglets. Karena kami tidak mengembangkan alat itu. Tapi, sebernarnya, MSMA, Yamaha, Suzuki dan Aprilia setuju, alat ini berbahaya. Dan Ducati tidak mau mendesain winglets agar lebih aman. Jadi, pelarangan itu jelas karena mereka sendiri,” jelas presiden direktur HRC, Shuhei Nakamoto.
Sebagai balasan kebohongan itu, Nakamoto balik ungkap keraguan pada klaim Dall’Igna bahwa winglets akan dipakai di motor produksi massal masa depan. “Itu sepertinya hanya isu. Apa pernah terlihat motor jalanan Ducati pakai winglets?” cecarnya.
Belum puas, Nakamoto kembali menuding Ducati terus berbohong soal pengembangan GP16 dimaksud untuk diterapkan di motor produksi massal mereka. “Mereka yang minta kapasitas tangki bahan bakar MotoGP 22 liter. Padahal kami semua sepakai pakai 20 liter. Kami juga pakai program ECU standar ketika mereka menolaknya. Jelas-jelas itu tidak akan terjadi di motor produksi massal karena mahal,” tegas Nakamoto.
Sepertinya Nakamoto sangat sebal dengan ocehan Dall’Igna. Sekaligus ingin merusak konsentrasi Ducati menyiapkan GP16 agar Dovizioso meraih kemenangan pertamanya musim ini. Sebab, jika di 4 seri tersisa, Dovizioso bisa menyelinap antara duo Yamaha Movistar dan Marc Marquez, skenario Marquez juara 2016 bisa berantakan.
Apalagi, Ducati benar-benar ingin mendongkrak Dovi ke puncak podium. Terlihat dari keputusan mereka untuk tidak memasang joki pengganti ketika Andrea Iannone tidak bisa balap di Motegi karena cidera. Ducati ingin fokus membuat GP16 terkencang di kandang Honda.
Ini namanya menepuk air di dulang. Honda balas menyerang! (Aries Susanto)