mobilinanews (Jepang) – Tantangan akhir musim bukan hanya milik kandidat juara yang masih berpeluang. Justru suplier ban MotoGP, Michelin yang ketar-ketir. Apalagi, di empat seri terakhir, tiga di antaranya digelar beruntun. Michelin nggak mau dituding sebagai penyebab kekalahan Valentino Rossi, Jorge Lorenzo atau Marc Marquez.
Pusingnya Michelin mempersiapkan karet bundar diungkap manajer group balap motornya, Piero Taramasso. “Persiapan logistic kami dapat ujian berat. Dan itu dimulai dari Jepang,” ungkap Italiano itu.
Sebenarnya itu wajar saja. Kan, ban buat tapal kuda besi Kelas Para Raja kudu dibikin di Perancis. Dan, dalam 2 minggu ke depan, semua harus dikirim ke Motegi, Phillip Island dan Sepang. “Ini tugas berat. Karena kami harus mengirim lebih dari 4.000 ban untuk ketiga balapan itu. Kami harus mengirim lewat udara, dan sebagian lewat laut,” lanjut Taramasso.
Di Motegi, pabrikan ban asal Perancis itu akan membawa ban depan tipe kompon soft, medium dan hard. Tapi, untuk roda belakang, Michelin menyiapkan kompon soft dan medium. Khusus ban belakang, akan ada kompon asimetris, dengan sisi kanan lebih keras. Itu karena karakter Motegi yang banyak menikung ke kanan.
“Trek Motegi sangat teknis. Sebenarnya, tingkat abrasinya menengah. Jadi, grip roda pasti lebih bagus. Tapi, Motegi punya beberapa titik pengereman dan akselerasi yang sangat berat. Ini akan memberi tekanan pada bagian tengah ban. Tantangan ini membuat kami harus menyiapkan ban yang memberi stabilitas di dua zona itu,” urai Taramasso.
Toh Michelin tetap pede bakal bisa memberi yang terbaik. Soalnya, mereka punya data tes di Motegi. Dan itu, membuat pembalap pun punya bekal data pilihan ban, untuk race, minggu (16/10), nanti.
Semoga aja nggak jadi bulan-bulanan keluhan Rossi. (Aries Susanto)