mobilinanews (Sentul - Bogor) - Keputusan mendadak diambil Gerry Salim dan Astra Honda Racing Team (AHRT) di seri ke-5 kejuaraan nasional Indospeed Race Series (IRS) 2016. Gerry dan AHRT Kompak memutuskan tidak ikut balapan race kedua kelas Supersport 600cc. Karena ditabrak A. M. Fadli (Kawasaki KYT Manual Tech)?
Insiden tabrakan antara A. M. Fadli dan Gerry Salim terjadi di race 1 yang dijalankan sabtu (05/11). Seperti diulas di sini : Seri V Kejurnas Supersport 2016 : A. M. Fadli Tak Sengaja Tabrak Gerry Salim! Ibnu Sambodo Jelaskan.
Soal kejadian itu memang membuat Gerry sedih. “Ya, kecewa, lah. Tapi, mau gimana lagi? Mau marah?! Ini balapan,” ungkapnya menunjukkan dirinya sudah dewasa dan pantas jadi juara nasional Supersport 600cc.
Tapi, soal absen di race kedua yang digelar, minggu (06/10), Gerry mengaku ada kaitan dengan itu. “Bukan karena masalah tabrakannya, kok. Tapi, saya ingin menjaga fisik saja. Saya nggak mau ambil resiko dengan tangan ini,” papar Gerry lagi sambil menunjukkan punggung tangan kanannya yang masih terlihat bengkak.
Apalagi, Gerry dan AHRT juga akan ikut di seri V kejuaraan FIM Asian Road Racing Championship (ARRC) di Buriram 4 Desember nanti. “Saya memilih untuk fit di Buriram. Itu lebih penting untuk evaluasi karier saya di tim AHRT,” tukas pria yang baru akan menginjak 20 tahun itu.
Keputusan Gerry diamini Anggono Iriawan, bos AHRT dari PT. Astra Honda Motor (AHM). “Jelas kami mendukung keputusan Gerry. Apalagi, dia sudah pasti juara nasional. Buat apa ambil resiko?” tegas Anggono.
Ini menguntungkan H. A. Yudhistira dan tim Kawasaki KYT Manual Tech. Bertarung dengan para pembalap junior dari tim AHRT, Irfan Ardiansyah dan Reza Danica Ahrens, serta Yoichi (Chunetsu Racing Team) dan M. Reihan (Ika Racing Team), Yudhistira tidak tertandingi. Yudhis finish pertama, diikuti Reza Danica Ahrens di posisi kedua, dan A. M. Fadli podium ketiga.
“Kalau bicara beban memang sudah tidak ada sejak kemarin. Kami memang hanya ambil jam terbang di seri ini. Soal Gerry, saya sih menyesal dia nggak ikut balap. Tapi, itu keputusan benar, kalau dia lebih fokus ke balapan ARRC,” bilang Yudhis, sapaan pembalap asal Kabupaten Tapi, Kalimantan Selatan itu.
Balapan level internasional memang lebih penting, Bro! (Aries Susanto)