F1 2019: GP Singapore Terancam Batal, Gara-Gara Asap Asal Indonesia

mobilinanews (Singapura) - Kepulan asap di beberapa bagian Pulau Sumatra tak hanya pusingkan warga lokal. Tapi juga bikin puyeng komunitas balap F1, balapan paling sohor sedunia.
Kaitannya adalah GP Singapura yang dijadwal berlangsung akhir pekan ini. Penyelenggara tengah sibuk menyiapkan lintasan di dalam kota sembari membangun paddock untuk semua peserta. Tapi, terancam batal akibat kiriman asap akibat kebakaran hutan di beberapa bagian Pulau Sumatra. Di Batam, wilayah terdekat dengan Singapura, jarak pandang sudah sangat terbatas. Penjualan masker laris manis demi kesehatan.
Isu jarak pandang dan kesehatan itulah yang membuat penyelenggara dan tim peserta F1 waswas, karena asap Indonesia sudah dibawa angin ke Negeri Singa itu. Jika hujan tak juga turun maka nasib penyelenggaraan GP Singapura jadi taruhan.
The National Environment Agency atau Badan Lingkungan Hidup nasional Singapura mengingatkan potensi memburuk pada hari-hari mendatang, terutama kiriman asap dari wilayah Jambi dan Riau.
Penyelenggara Grand Prix Singapura sebagaimana dilansir dari Kantor Berita AFP mengakui kiriman asap Indonesia adalah problem pelik yang tengah dihadapi. Jarak pandang terbatas tak mungkin menggelar balap F1 yang berkecepatan di atas 300 km/jam di trek lurus itu. Belum lagi isu kesehatan yang tentunya vital bagi pengunjung internasional. Karena itu panitia tengah merumuskan langkah-angkah darurat yang bisa diambil.
"Rumusan itu akan disempurnakan bersama pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah dan komunitas F1. Dalam ha kabut asap menyebabkan terganggunya visibilitas, kesehatan, dan operasil Grand Prix maka kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait guna mengambil keputusan kolektif," bunyi pernyataan panitia GP Singapura seperti dilansir pitpass.com dari AFP.
GP Singapura di Sirkuit Marina Bay dijadwal berlangsung pada 20-22 September 2019 atau tinggal beberapa hari lagi. Semoga saja bisa berlangsung sebagaimana mestinya, agar nama Indonesia tidak semakin mendunia akibat asap Sumatra ataupun Kalimantan. (rnp)