Tubrukan 2 Ferrari di Brasil, Media Italia Bela Pangeran Muda

mobilinanews (Brasil) - Seperti biasanya, media Italia ramai-ramai bereaksi atas setiap peristiwa yang terjadi di tubuh tim Ferrari.
Termasuk saat dua Ferrari bertubrukan dan DNF di GP Brasil, Minggu (17-11-2019).
Maklum, Ferrari seperti wakil tim nasional Italia di kancah F1.
Umumnya media Italia menyayangkan insiden itu, saat Sebastian Vettel mencoba menyalip Charles Leclerc dalam perebutan posisi ke-4. Kedua SF90 bersenggolan. Dua-duanya gagal finish.
Dan, ini kali pertama Ferrari pulang ke Maranello tanpa poin sejak GP Singapura 2017. Saat itu Vettel tubrukan dengan Kimi Raikkonen.
Leclerc yang start dari urutan 14 dan tampil oke hingga P4 menjadi korban terbesar dari insiden itu.
Posisi yang tadinya urutan 3 klasemen pembalap dengan keungguan 14 angka dari Max Verstappen, kini turun ke peringkat 4.
Poin berbalik, ia kini tertinggal 11 angka dari Verstappen yang memenangi GP Brasil.
"Kini semakin jelas persaingan normal antara Charles dan Sebastian menjadi rivalitas yang berbahaya. Bahaya buat pembalap, bahaya buat Ferrari," tulis Corrielle della Sera.
"Masihkah layak disebut pembalap nomor satu jika seorang anak baru mengalahkan Anda di klasemen? Bisakah Anda disebut pembalap nomor dua saat Anda mengalahkan juara dunia 4 kali?" sindir Gazetta dello Sport terhadap Vettel yang dalam insiden itu tampak sangat bernafsu menyalip rekan setimnya.
"Jika tidak dikelola, rivalitas mereka akan mendatangkan bencana," imbuh La Repubblica.
"Masa depan apa yang akan dimiliki pasangan Ferrari?" tanya Il Giornale.
Seperti biasa, media Italia yang merasa memiliki The Prancing Horse lebih membela Leclerc yang mereka sebut Pangeran Muda.
Pembalap muda Monaco itu digadang-gadang jadi pembalap masa depan Ferrari.
Anehnya, kali ini rata-rata komentar media terhadap Vettel tidak sekejam sebelumnya.
Mereka kini justru mempertanyakan kepemimpinan Mattia Binotto yang baru musim ini jadi Team Principal Ferrari.
Dan, Binotto sendiri tak ingin buru-buru menyatakan siapa yang salah dalam insiden itu. Kasusnya akan dibawa pulang ke Maranello untuk membuka dan menganalisa data lengkapnya.
"Dan, memastikan hal serupa tak akan terjadi lagi," katanya. (rnp)