Dilema Bengkel Balap di Tengah Wabah Pandemi Corona
mobilinanews (Jakarta) - Pereli Dudi Setyadi memberikan komentar terkait pembatalan jadwal balap serta wabah virus corona yang melanda wilayah Indonesia.
Pereli yang biasa menggeber mobil andalannya Datsun ini, mengatakan bukan hanya pembalap saja yang `dirugikan`, tetapi ada sekelompok orang yang juga ikut terkena dampak virus corona secara tidak langsung.
"Balap ini kan kebutuhan hobi, tapi di balap ada yang menggantungkan hidupnya di situ. Kayak pedagang kecil yang ada di balap, kan kasihan juga. Kalau bicara rugi, semua rugi," tutur Dudi.
Ia pun mengapresiasi langkah Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat yang menunda seluruh kegiatan motorsport di Tanah Air.
Menurutnya ini adalah sebagai rasa kebersamaan untuk menjaga kesehatan bersama dari penyebaran virus corona.
"Balik lagi ke masalah balap, ini adalah rasa solidaritas kemanusiaan dari insan balap terkait penyebaran virus corona," terang Dudi.
Sementara itu, sektor bisnis yang dimiliki Dudi, juga terkena dampaknya. Bengkel Arayata yang menjadi backbone penghasilannya, ikut terdampak.
"Dampaknya, bengkel jadi sepi, dan bengkel tetep buka. Cuma kalo urusan belanja spare part, jadi agak ribet, dan gak kayak biasanya. Mau dikerjain terus juga kan bingung untuk belanja stok barangnya. Di bengkel, mau kita sediain (hand sanitizer dan masker), cuma kan memang stok pada kosong semua. Akhirnya juga kita pakai masker yang ada aja," tambahnya.
Dudi berharap ada peran pasti dari pemerintah terkait hal tersebut. Ia merasa perlu untuk kepastian mengenai pembatasan penutupan tempat kerja.
"Kalau mau ditutup, tutuplah semua sektor, bukan hanya jasa seperti ini. Tetapi dari sektor perbankan juga harus tutup dari penagihan-penagihan itu," harap Dudi. (hf)
