mobilinanews (Jakarta) - Tak ada yang berubah pada diri Yusdar Umar : ramah dan murah senyum. Padahal, kalau melihat postur dan kepalanya yang plontos, orang pasti jiper duluan.
Rupanya, itu terbentuk karena selalu memegang nasihat ibundanya agar berbuat baik kepada semua orang. Terlebih, bisa membantu orang yang lagi membutuhkan.
Well, yang jadi pertanyaan, bagaimana ceritanya menjadi seorang pembalap offroad andal dan dengan prestasi 11-12 dengan para pembalap papan atas lainnya?
"Hobi saya kan memang suka ngoprek mesin, apa saja. Nah, ketika mulai bekerja di Jhonlin Group, lagi seru-serunya pada main offroad. Akhirnya saya dikasih kesempatan untuk ikutan balap," tutur Bang Yus, sapaan karibnya.
Direktur PT Jhonlin Marines Trans ini pun tidak mensiakan kesempatan ini untuk mendalami dan latihan secara serius.
Hasilnya, ia masuk jajaran papan atas speed offroad nasional dengan selalu bertengger di 5 besar kelas kejuaraan umum.
Bahkan. mantan algojo panco di Indosiar yang tak pernah terkalahkan itu nyaris menjadi juara Kelas Free For All di seri 1 Kejurnas Speed Offroad di Banjarbaru, Maret 2017. Ia hanya kalah dari Doni Saputra, si anak ajaib itu.
Apa kuncinya? “Selalu serius dan fokus. Alhamdulillah bisa mengimbangi para pembalap yang sudah lebih pengalaman,” ungkap putra Banda Neira, Maluku Tengah, yang memperkuat tim JMM.
Di mata Hade Mboi, sang navigator, Yusdar merupakan offroader berbakat dan sudah jadi.
“Bang Yus pembalap yang oke. Bergaya fighter dan profesional. Tidak banyak yang saya lakukan ketika mendampingi dia, karena sudah ngerti apa yang harus dilakukan,” ujar Hade.
Profesional yang dimaksud Hade yakni Yusdar langsung melihat rekaman video untuk bahan evaluasi begitu menyelesaikan SS.
Juga tak malu bertanya kekurangannya dan apa yang harus dilakukan. Bahkan navigator internasional yang baru join di seri Banjarbaru 2017 ini melihat ada potensi Yusdar bisa menjadi offroader papan atas yang sulit dikalahkan.
Kita runggu kiprah bang Yusdar di musim balap speed offroad 2018 ! (budsan)