mobilinanews (Sentul) – Sungguh menyenangkan melihat agresifitas Sergio Noor di final kelas Junior Rok seri 2 Kejurnas Gokart ESHARK Rok Cup dan seri 1 Asia Rok Cup di Sentul International Karting Circuit, Bogor, Minggu siang (25/2).
Start dari posisi kedua, langsung mengambil posisi terdepan setelah tikungan pertama. Menariknya, kali ini Sergio yang baru naik kelas Junior tahun ini tak hanya mendapat perlawanan ketat dari Adrian Hasan Sulaiman (ARS Racing Team), melainkan dari muka baru Anandandi Mas’ud (Tanada Racing).
Di babak final yang berdurasi 20 putaran itu, tampak mesin gokartnya tidak seperti biasanya. Menurut Bunyamin Noor, sang ayah, sasisnya sedikit bengkok. Maka itu beberapa kali Sergio hampir diovertake Dandi –sapaan karib Anandandi.
Namun karena jam terbangnya yang lumayan tinggi, Sergio masih bisa memimpin perlombaan dengan terus disiplin menjaga racing line. Kedisiplinan mantan jawara kelas Mini Rok Asia itu membuat Dandi frustasi. Dan pada lap 16 di tikunngan 3, Dandi berusaha melakukan overtake dari sisi luar.
Namun akibatnya fatal, karena moncong gokart Dandi menyenggol gokart Sergio berakibat gokart Dandy out ke rumput dan tidak bisa melanjutkan perlombaan (DNF). Tinggallah Sergio melaju sendirian dengan dibuntuti Adrian mantan satu tim di Riser Shadaff Motorsport.
Sergio pun akhirnya finish di urutan pertama diikuti Adrian Sulaiman Hasan dan Keito Matsui yang kali memilih tampil bermain aman.
Sayangnya, Sergio dinyatakan jump start oleh pimpinan perlombaan. Akibatnya, terkena sanksi penalty 3 detik. Posisinya pun melorot di urutan 8, karena final kelas Junior Rok ini memang berlangsung ketat dengan jarak antar pembalap rapat.
Adrian kemudian naik ke poisisi pertama disusul Keito Matsui kedua dan Neo Yong Jie dari Singapura di urutan ketiga. Itulah balapan, segala sesuatu bisa terjadi. Tetap semangat ya Sergio. (budsan)