mobilinanews - Valentino Rossi dilanda rasa pesimis, bahkan usai menjajal mesin anyar Yamaha untuk musim 2019, the doctor sama sekali tidak terkesan.
Pasalnya, konfigurasi mesin baru tidak jauh berbeda dengan mesin Yamaha musim ini. “Ya, saya mencoba edisi pertama mesin 2019. Tapi saya berharap itu bukan yang terakhir, itu hanya modifikasi kecil, karena sangat mirip,” ujar the doctor.
Menanggapi pertanyaan soal apa yang diinginkannya dari Yamaha, Rossi menjawab ia menginginkan para engineer Yamaha bisa mencari solusi terhadap permasalahan yang menjadi kendala selama ini.
“Bagi saya, tugas saya bukan untuk mengatakan, Saya butuh mesin V, atau memodifikasi sasis dengan cara ini. Yang saya katakan adalah masalahnya. Kami dalam masalah besar dengan kombinasi antara ban dan motor, terutama bagian belakang. Jadi, inilah yang saya coba jelaskan. Tetapi ada beberapa area yang harus dikerjakan seperti elektronik, karakter mesin, dan lain-lain," tegas Rossi.
"Saya hanya bisa memberikan saran, setiap kali saya mengatakan hal yang sama,” keluh Rossi.
Lebih lanjut, sebagai tim papan atas, Rossi pun merasa sangat sulit bertarung di posisi depan, bahkan untuk 10 besar saja ia dan Vinales sudah kesulitan.
Di balapan terakhir, MotoGP Aragon Rossi finish kedelapan sekaligus melanjutkan rekor 23 balapan tanpa kemenangan. Sedangkan rekan setimnya Maverick Vinales hanya mampu menyudahi balapan Aragon di posisi 10. (adr)