mobilinanews (Surabaya) - “Menikmati proses belajarnya, cuma ingin menikmati perjalanannnya saja,” ujar J. Setiawan Santoso, pembalap serba bisa kepada mobilinanews.
Itu alasan pembalap yang relatif baru namun memiliki daya jelajah sangat tinggi di kancah motorsport roda empat (mobil) ini.
Bayangkan saja, mulai berkiprah di motorsport pada 2011 di ajang reli dan sprint rally, kemudian loncat ke balap aspal di Sentul pada 2015.
Tak butuh waktu lama, dia mampu mencetak prestasi ganda di kelas ETCC 300 & STC pada tahun 2017.
Pada 2018 ini, dia malah meloncat go international dengan langsung menyambar 2 kali podium pada event Ferrari Challenge Asia Pacific di Cina dan Jepang.
“Sekarang saya lagi konsentrasi buat persiapan balap season depan di GT4, atau tetap di Ferrari Challenge. Masih dipertimbangkan. Condong ke GT4 sih,” ungkap pembalap asal Surabaya ini.
Senada Ferrari Challenge, GT4 digelar 6 seri di Asia Pacific.
“Penawaran yang ada saat ini, adalah menggunakan AMG GT4. Tapi, saya masih terbuka untuk pilihan yang lain,” jelasnya.
Serunya, lanjut Setiawan, balapan di sini bisa ketemu dengan Porsche GT4, BMW M4, Audi R8, GT4 serta McLaren GT4.
Menengok jadwalnya, lagi-lagi bersinggungan dengan Ferrari Challenge. Di Australia, Selandia Baru & Singapura malah jadwalnya bentrok.
Dengan rencana ikut full session tahun depan, kemungkinan Setiawan akan banyak absen balap di dalam negeri. Pasalnya, juga harus membagi waktu untuk bisnis dan keluarga.
“Mungkin akan ikut 1-2 seri kalau jadwalnya tak bentrok,” ujarnya.
Salah satu yang menantang, GT4 bisa membawa tim mekanik sendiri, balapnya lebih bervariasi, dan sesuatu yang baru buat Setiawan : balapnya bisa untuk 2 drivers dengan race Sabtu dan Minggu.
Pada akhir bulan November ini, dia akan test dulu dengan AMG di sirkuit Sepang, Malaysia.
“Setelah itu, akan masuk proposal dari tim balap ke saya. Kalau menarik dan cocok, saya akan go to GT4,” tukas Setiawan. (bs)