mobilinanews (Finlandia) - Toyota Gazoo Racing memperkenalkan tiga pereli mereka yang akan tarung di World Rally Championship (WRC) 2020.
Masih membesut Toyota Yaris WRC, target pastinya mempertahankan gelar dunia yang musim 2019 diraih Ott Tanak.
Sayang, Tanak pada tahun depan menjadi rival para pereli pabrikan Toyota setelah driver Estonia itu pindah ke tim Hyundai. Rekan setimnya musim ini di Toyota, Jari-Matti Latvala dan Kris Meeke, juga keluar dari Toyota karena kontrak selesai.
Karena itu tahun depan Toyota meluncur dengan tiga pereli baru meskipun wajah mereka tak asing lagi di kancah kejuaraan dunia reli mobil.
Mereka adalah Sebastien Ogier (Prancis) dengan status 6 kali menjadi juara WRC (beruntun dari musim 2013 sampai 2018 di atas VW dan Ford), dan ini kali pertamanya membesut Yaris.
Pereli 35 tahun itu hanya dikontrak setahun karena memilih pensiun pada akhir musim 2020.
Ia didampingi driver 30 tahun Elvyn Evans (Irlandia) yang acap menjadi kuda hitam di serial reli dunia. Seperti Ogier, Evans juga mantan pembesut mobil Ford lansiran M-Sport.
Yang mengejutkan adalah msuknya pereli belia 19 tahun asal Finlandia, Kalle Rovanpera. Anak muda ini adalah juara dunia WRC2 Pro musim 2019 lewat tim Skoda dan tahun ini langsung promosi ke level utama.
"Ini kombinasi ideal yang saya inginkan, ada keseimbangan. Semua tahu seberapa hebat Sebastien. Elfyn adalah pereli yang punya speed, cerdas, dan saya telah mengamatinya dalam banyak kesempatan. Untuk Kalle, saya sudah mengenalnya sejak menginjak remaja. Jelas ia punya sesuatu yang istimewa," komentar Team Principal Toyota Gazoo Racing Tommi Makinen saat mengenalkan line pereli barunya.
Makinen yang juara dunia WRC 4 kali merasa perlu memberi kesempatan buat Rovanpera naik dari WRC2 Pro ke WRC bukan karena sesama Finlandia, tapi potensi yang ia miliki di masa depan. Tegasnya, Rovanpera adalah pereli masa depan yang diidamkan Makinen.
"Ia masih harus banyak belajar. Tapi, saya sangat yakin ia sudah siap berada dalam step saat ini," kata Makinen yang berpengalaman ikut Rally Indonesia di Medan, Sumut, pada 1990-an.
Rovanpera yang sudah membesut Yaris saat berumur 16 tahun menyebut hasrat dan tantangan terbesarnya adalah belajar.
"Belajar memahami karakter mobil. Setelah itu speed dan sebagainya akan menyusul. Didampingi driver senior seperti Seb dan Elvyn pasti akan banyak pelajaran yang saya petik," ucap Rovanpera yang pada musim 2019 meraih 10 podium dari 14 laga WRC2 Pro, 5 diantaranya sebagai juara. (rnp)