mobilinanews (Bogor) - Terkait rencana penyelenggaraan balap Formula E Jakarta yang dijadwalkan pada 6 Juni 2020 di kawasan Monas Jakarta, juga mendapat respon penggiat motorsport.
"Ya, memang kalau dibandingkan grade Formula E dengan F1 belum sepadan. Tapi sejak awal adanya balap formula dengan mesin listrik ini ada konsep bagusnya, ikut mengkampanyekan langit biru, soal lingkungan hidup dan mengurangsi emisi gas buang di Jakarta," ungkap Ario Danu, pereli nasional kepada mobilinanews.
Namun, lanjut Ario Danu, kalau didomplengin oleh kepentingan tertentu, kita juga kan nggak ikhlas.
"Karena kita bukan penggemar kepentingan selain nilai olahraganya, dan merespon balapan Formula E yang semakin berkembang di dunia," terang Ario Danu.
Selain itu, menurut dia, yang juga penting industri motorsportnya perlu dikembangkan.
"Gak cuma olahraganya, tapi human resource juga perlu. Lumayan orang-orang dapat sertifikasi dari Formula E. Lumayan kan harga mereka naik, naik grade dan mendapat pengalaman baru," lanjut ayah satu anak yang biasa bertugas sebagai zero car dan safety car balapan di Sentul International Circuit itu.
Lalu, Ario Danu menambahkan tujuan lainnya Formula E, bisa mendapatkan nilai tambah secara ekonomi dari penyediaan hospitality, hunian hotel, sektor pariwisata serta orang-orang Indonesia juga ter-up grade.
"Secara hidangan internationalnya, Formula E pasti positif. Tapi balik lagi, seperti makanan, kalau mengkonsumsinya berlebihan juga tidak baik. Jantung, kolesterol bisa kena kan," senyum Ario Danu.
Lalu, kalau bicara anggaran penyelenggaraan yang disebut selangit, hingga Rp 1,7 triliun, Ario Danu mengaku nggak tahu persis.
"Kalau bicara nominal, duit, ada DPRD juga nih selain Pemprov DKI. Kita nggak tahu. Yang saya tahu, masih penganggaran. Bisa disetujui dan tidak. Kita lihat saja," pungkas Ario Danu. (tim mobilinanews)