mobilinanews (China) - Belum ada pembatalan resmi, tapi GP China pada 19 April 2020 tak mungkin dihelat menyusul maklumat otoritas olahraga Shanghai yang membatalkan semua event olahraga sampai wabah Corona dinyatakan aman.
Liberty Media sebagai pemilik F1 tengah menunggu pembatalan resmi dari penyelenggara lokal, dalam hal ini Juss Event Management.
Namun, sembari menunggu, promotor F1 ini juga memikirkan solusi untuk menyelamatkan GP China. Ada rasa sayang jika event ini benar-benar hilang dari kompetisi 2020.
"China adalah pasar yang sangat besar, juga sangat antusias. Jika tak mungkin terselenggara pada April, kami harap ini hanya penundaaan, bukan pembatalan. Akan dicarikan jadwal penggantinya," kata Ross Brawn, Managing Director Liberty Media, seperti dikutip dari motorsport.com.
Tadinya muncul wacana menukar jadwal dengan GP Rusia (September) tapi opsi itu ditolak pihak Rusia. Brawn membantah hal itu dengan menyebut pihaknya hanya berusaha mencari celah agar GP China tetap terselenggara pada tahun ini.
Kini malah terlintas pemikiran untuk menambah satu jadwal balapan 2020 di bulan Desember untuk China, seusai seri pamungkas di Abu Dhabi. Karena sesama negara Asia maka urusan logistik tidak terlalu masalah.
Kemungkinan lain adalah menggelarnya di awal tahun 2021. Tapi, Brawn sendiri ragu apakah itu nantinya bisa diterima seluruh tim peserta F1.
"Situasi soal GP China ini memang sangat kompleks. Sangat sulit menanganinya. Kini kami hanya menunggu keputusan final dari penyelenggara lokal."
Ia sebut pada akhir Februari ini seharusnya kapal-kapal pengangkut logistik F1 seperti bahan bakar, mobil, dan sebagainya sudah menuju daratan China.
Tahap berikutnya pengiriman staf untuk meepersiapkan segala sesuatunya sebulan sebelum penyelenggaraan.
Kini semua rencana itu pupus karena tak mungkin mengirim kapal kalau hanya untuk disuruh balik.
Para pekerja F1 pun tentu keberatan masuk China jika kondisi belum benar-benar aman. (rnp)