mobilinanews (Andorra) - Andorra, negara kecil yang diapit Prancis (utara) dan Spanyol (selatan), menjadi pilihan domisili Fabio Quartararo seperti beberapa pembalap MotoGP lainnya.
Dalam kondisi normal, Andorra ibarat surga buat mereka. Kini di tengah wabah Corona, ia tersiksa di negara ini.
Luas Andorra hanya 468 km per segi. Sedikit lebih luas dari Surabaya (350 km per segi). Marc Marquez, Jorge Lorenzo, Aleix Espargaro dan beberapa rider lainnya punya rumah di situ.
Quartararo yang KTP-nya Prancis pun ikut berdomisili di sana, tak lain agar bisa lebh leluasa latihan sepeda gunung maupun motokros. Selain juga pajak penghasilan yang konon lebih kecil.
Saat ini, ia mengaku tersiksa hidup di Andorra. Virus Corona sudah terjadi 133 kasus dengan 1 korban meninggal. Terbilang kecil dibandingkan negara lain, namun besar untuk ukuran Andorra yang hanya berpenduduk 76.000 orang.
Akibatnya, otoritas setempat memperketat semua gerbang masuk/keluar negaranya. Semua penduduk terisolasi di rumah masing-masing.
"Tak bisa kemana-mana. Aktvitas sangat terbatas. Serasa gila dalam situasi ini," keluh Quartararo yang sementara ini juga tak bebas pulang ke Prancis.
Pembalap tim Petronas Yamaha Srt yang pada musim 2021 akan menggantikan posisi Valentino Rossi di tim pabrikan Yamaha itu juga gundah dengan ketidakpastian kompetisi tahun ini.
Ia termasuk pembalap yang dirugikan dengan pembatalan 4 seri awal MotoGP 2020. Padahal di stulah kesempatan emasnya mencetak kemenangan pertama.
Terutama pada GP Qatar yang diperkirakan memang akan jadi milik Yamaha (antara dirinya dengan Maverick Vinales) berdasarkan hasil tes pra musim.
Potensinya juga sangat terbuka di GP Thailand, di mana musim lalu ia duel sengit dengan Marquez hingga garis finish.
"Mereka yang diuntungkan dalam situasi ini," kata Quartararo merujuk Marquez yang diprediksi belum pulih 100% di Qatar, begitu juga Honda yang spek 2020-nya belum ideal saat tes pra musim.
Kini yang diinginkan Quartararo adalah balapan secepatnya. Di mana saja dan kapan saja.
"Kalau perlu tanpa penonton asalkan kompetisi dimulai. Kalaupun harus balapan setiap minggu untuk 15 race, saya juga siap," tegas rider muda berumur 20 tahun ini. (rnp)