mobilinanews (Inggris) - Hanya dalam 4 hari para insinyur tim F1 berhasil mengembangkan dan memproduksi alat bantu pernafasan buat pasien terdampak virus Corona.
Alat ini memungkinkan pasien tak lagi tergantung pada ventilator yang jumlahnya sangat terbatas.
Para insinyur F1 dalam tim Mercedes bekerjasama dengan akademisi di University College London, Inggris, telah sukses memproduksi alat bantu pernafasan yang mereka sebut CPAP (Continuous Positif Airway Pressure).
Sebanyak 100 unit kini tengah diuji pada sebuah rumah sakit di London Utara sekaligus untuk mendapatkan legalitas medisnya.
DailyMail menyebut fungsi alat ini adalah membantu pernafasan para pasien Corona. Dengan alat ini pasien tak lagi perlu masuk ICU dan bergantung pada ventilator yang jumlahnya sangat terbatas.
Seperti diketahui banyak rumah sakit di Italia dan kini juga terjadi di Inggris hanya memakai ventilator buat mereka yang secara klinis masih berpeluang hidup. Artinya, tak semua pasien bisa gunakan alat itu.
Kasarnya sudah harus dipilih mana yang harus dibantu dan mana yang tega tak tega harus dibiarkan mati.
Alat ini juga disebut bisa meringankan pasien yang kondisi fisiknya terlalu lemah untuk jalani prosedur penggunaan ventilator. Juga bisa digunakan di ruang rawat biasa sehingga tak perlu antri di ruang ICU.
Cara kerja CPAP ini adalah mendorong udara dan oksigen ke dalam masker dan selanjutnya membantu mengembangkan paru-paru pasien.
Pengawas keselamatan MHRA telah memgeluarkan rekomendasi alat ini aman untuk digunakan.
Dalam beberapa hari ke depan diharapkan hasil uji coba berjalan baik, mendapat sertifikat uji klinis, dan selanjutnya bisa diproduksi massal guna membantu korban Corona yang semakin meluas hampir ke seluruh penjuru dunia.
Di tengah kekosongan kompetisi F1 2020, beberapa waktu lalu tim F1 yang berbasis di Inggris sepakat bekerjasama untuk mengerahkan sumber daya dan teknolgi mereka untuk membantu pengadaan peralatan medis.
CPAP ini adalah karya pertamanya. Semoga segala sesuatunya berjalan seusai harapan sehingga semakin banyak korban yang bisa terselamatkan kehidupannya. Amin. (rnp)