mobilinanews (China) - Saat negara lain berjibaku melawan pandemi Coronavirus, China justru mulai memasuki rutinitas normalnya. Salah satu indikatornya adalah geliat balap yang mulai ditata ulang.
China sudah sembuh dan tak lagi dipusingkan Corona. Mereka justru sudah mulai mengerahkan sumber dayanya untuk membantu negara lain. Sementara komunitas motorsport-nya mulai memikirkan kalender baru.
Salah satu yang menarik adalah dimulainya serial balap Formula 4 yang selama ini tertunda virus Covid-19.
Seri pembuka direncanakan pada 23-24 Mei. Sejatinya seri balapan ini masuk Sirkuit Shanghai (trek yang juga menggelar hajatan Formula 1) yang di kalender awal berlangsung pada 17-18 Oktober 2020.
Tapi, pada kalender baru, jatah Shanghai dihapus dan jadwal tersebut dipindah ke Wuhan (kota yang menjadi awal penyebaran virus Corona ke seluruh dunia) atau sirkuit lain di Ningbo.
Dihapusnya seri F4 China di Shanghai memunculkan rumor kalau jadwal itu dialokasikan menjadi slot penyelenggaraan seri F1 GP China pada 16-18 Oktober.
Seperti diketahui GP China di Shanghai (pada April) menjadi seri pertama F1 2020 yang dibatalkan karena Corona.
Disebut rumor karena belum ada konfirmasi resmi pihak terkait. Baik dari promotor lokal Juss Sports Group, Liberty Media selaku pemilik hajat F1, maupun dari FIA.
Bukan sekadar rumor. Spekulasi itu punya landasan sangat kuat. Tanggal 16-18 Oktober di jadwal awal F1 2020 kosong dan itulah yang kini ingin dimanfaatkan China.
Ideal karena berdekatan dengan GP Jepang (9-11 Oktober) sehingga memudahkan dukungan logistik.
Jika slot itu dimanfaatkan China maka seri GP Singapura pada 20 September juga bisa digeser ke pekan pertama Oktober atau ke jadwal 27 September bertukar dengan GP Rusia.
Dengan begitu akan ada triple header di Asia dengan rangkaian GP Singapura-China-Jepang yang akan banyak menghemat keuangan tim yang sudah kacau.
Itu alternatif logis untuk menghidupkan GP China yang dalam kalender FIA punya status salah satu terpenting, dari segi sponsorship maupun jumlah penonton.
Itu menjadi lebih mudah karena dalam rapat darurat menyikapi dampak Corona beberapa hari lalu, muncul kebijakan sementara bahwa FIA dan Liberty Media boleh mengubah kalender 2020 tanpa persetujuan mayoritas tim seperti seharusnya.
Diskresi itu tak lain untuk memudahkan revisi kalender kompetisi 2020 yang sudah diacak Corona. (rnp)