Ojol Tarik Nafas Panjang di Tengah Jalan Hidup yang Tak Lagi Seimbang

Rabu, 21/05/2025 09:10 WIB
Ade Nugroho


Ojol Tarik Nafas Panjang di Tengah Jalan Hidup yang Tak Lagi Seimbang
Ojol Tarik Nafas Panjang di Tengah Jalan Hidup yang Tak Lagi Seimbang

mobilinanews (Jakarta) - Terik matahari menggantung di langit Jakarta Pusat namun tak menyurutkan langkah ribuan pengemudi ojek online yang memadati kawasan patung kuda Selasa 20 Mei 2025 Mereka datang bukan untuk pamer kekuatan melainkan menyuarakan kegelisahan yang selama ini mereka telan sendiri

Tuntutannya sederhana namun penuh makna Mereka ingin potongan dari aplikator dipangkas menjadi 10 persen dari tarif perjalanan Angka kecil yang bagi mereka bisa menjadi perbedaan antara bisa makan malam bersama keluarga atau tidak antara bisa beli bensin atau harus mendorong motor pulang

Udin dan Sepeda Motornya yang Lelah

Udin 47 tahun seorang pengemudi ojol asal Depok sudah delapan tahun menggantungkan hidup dari motor bebek tua yang kini mulai sering batuk batuk Ia datang ke aksi bersama komunitas kecilnya Warung Subsidi atau Warsub tempat para ojol berbagi keluh kesah dan sesekali saling bantu meski sekadar isi bensin

"Kalau narik 15 ribu kami cuma pegang sekitar sepuluh ribu" katanya pelan "Potongan makin besar iklan di aplikasi udah enggak ada Berasa banget bedanya sama dulu"

Baginya masa masa awal jadi ojol adalah masa emas Bisa ganti oli isi bensin bahkan menyisihkan sedikit untuk jajan anak Sekarang semua serba pas bahkan cenderung minus Motor rusak harus ditunda Bensin sering ditakar Harapan perlahan berubah jadi beban

Lebih dari Sekadar Angka di Aplikasi

Masalah para pengemudi bukan sekadar soal potongan Pendapatan yang makin kecil tidak sebanding dengan pengeluaran Operasional seperti bensin pulsa data internet biaya servis semua harus ditanggung sendiri Sementara sistem aplikasi kadang tidak transparan

Rudi 31 tahun rekan Udin juga merasakan hal yang sama Ia mengaku potongan yang dikenakan kadang tidak jelas Kadang 30 persen bahkan sampai 40 persen tergantung situasi dan promosi yang berlaku

"Kalau bisa cuma dipotong 10 persen itu udah sangat membantu" ujarnya "Sekarang 3 km tarifnya sama kayak 1 km Beban kami tetap tapi hasilnya enggak nambah"

Rudi yang dulu bisa mengandalkan ojol sebagai sumber utama kini harus nyambi kerja di percetakan Demi mencukupi kebutuhan ia rela begadang dan membelah waktu "Dulu sehari bisa bersih 300 ribu Sekarang dapat 150 ribu aja udah susah Kadang cuma 50 ribu"

Pandemi Mengubah Segalanya

Banyak dari mereka menyebut titik baliknya adalah pandemi Covid19 Sejak saat itu sistem berubah algoritma aplikasi ikut berubah dan keadilan dalam pembagian order pun ikut pudar Banyak pengemudi merasa ada ‘kelas kelas’ tak tertulis dalam sistem yang menentukan siapa yang dapat order lebih banyak dan siapa yang terus menunggu tanpa kepastian

"Orderan enggak lagi dibagi rata Jarak juga enggak dihitung adil" kata Udin "Kami ini cuma pengemudi Tapi kami juga manusia yang punya kebutuhan"

Solidaritas yang Tak Pernah Padam

Meski dihimpit beban para pengemudi ojol tidak kehilangan solidaritas Di komunitas seperti Warsub mereka saling bantu saling dengar Bahkan kadang menolong teman yang motornya mogok atau keluarganya sakit

Mereka sadar tuntutan ini bukan cuma soal uang tapi soal keadilan dan keberlangsungan profesi Ojol bukan sekadar pekerjaan tapi juga identitas Sebuah jalan hidup yang mereka pilih dengan harapan bisa memberikan hidup yang layak

Harapan yang Masih Mereka Genggam

Di balik panasnya jalanan dan kerasnya persaingan para pengemudi ojol tetap membawa harapan Mereka tidak minta dimanjakan Mereka hanya ingin sistem yang lebih adil potongan yang masuk akal serta kesempatan untuk hidup wajar

"Makmur sih enggak" kata Udin "Tapi kami cuma pengin cukup Bisa makan bareng anak Bisa ke bengkel tanpa mikir dua kali Itu aja udah cukup"

Penutup Jalanan Panjang Masih Terbentang

Aksi yang dilakukan para pengemudi ojol bukan sekadar protes tapi juga panggilan untuk didengar Mereka bukan angka dalam algoritma Mereka adalah pekerja keras yang tiap hari menghadapi panas hujan dan jalan rusak demi mengantar orang dan barang ke tempat tujuan

Kini bola ada di tangan pemerintah dan aplikator Apakah suara kecil dari balik helm itu akan didengar Atau akan kembali tenggelam dalam deru mesin dan notifikasi pesanan yang tak pernah berhenti

Tag

Terpopuler

Terkini