Mobilinanews (Jakarta) - Dominasi Tesla di dunia mobil listrik akhirnya berakhir. Setelah bertahun-tahun menjadi ikon kendaraan masa depan, posisi puncak kini resmi direbut oleh BYD, raksasa otomotif asal Tiongkok yang sukses mengubah peta persaingan global. Tahun 2025 menjadi titik balik besar dalam sejarah industri kendaraan listrik — saat sang underdog naik takhta dan menantang hegemoni Amerika di panggung dunia.
BYD: Dari “Alternatif Murah” Jadi Pemimpin Global
Siapa yang menyangka? Merek yang dulu dianggap hanya “alternatif ekonomis Tesla” kini justru menguasai pasar global mobil listrik murni (BEV).
Sepanjang Januari–September 2025, BYD mencatat penjualan lebih dari 1,61 juta unit BEV, sementara Tesla hanya mencapai 1,22 juta unit. Selisih hampir 400 ribu unit ini menjadi bukti betapa cepatnya BYD menyalip raksasa asal California itu.
Tak hanya dalam total penjualan, dalam empat kuartal terakhir BYD konsisten mengungguli Tesla. Bahkan ketika Tesla mencatat rekor penjualan 497 ribu unit di kuartal III 2025, BYD tetap lebih tinggi dengan 582 ribu unit.
Rahasia Sukses BYD: Strategi yang Lebih Dekat dengan Pasar
Keberhasilan BYD bukan kebetulan. Mereka memainkan strategi dua jalur: menjual mobil listrik murni (BEV) sekaligus plug-in hybrid (PHEV). Pendekatan ini membuat BYD bisa menjangkau lebih banyak konsumen — dari pengguna yang ingin hemat bahan bakar, hingga mereka yang siap beralih sepenuhnya ke listrik.
Selain itu, harga BYD jauh lebih terjangkau dibanding Tesla. Dengan desain modern, teknologi mutakhir, dan fitur yang tak kalah canggih, BYD sukses menarik hati konsumen muda di Asia, Eropa, dan Amerika Latin.
Sementara itu, Tesla masih fokus pada segmen premium dan pengembangan teknologi self-driving serta robotika, yang meski revolusioner, belum memberi efek langsung pada volume penjualan.
China vs Amerika: Perang Dingin Baru di Dunia EV
Persaingan BYD dan Tesla kini bukan sekadar soal bisnis, tapi sudah menjadi simbol kompetisi teknologi antara China dan Amerika Serikat.
China kini punya jajaran pemain tangguh seperti XPeng, NIO, hingga Xiaomi yang bersiap meluncurkan SUV listrik bertenaga tinggi YU7 GT.
Di sisi lain, Tesla mulai kehilangan momentum, terutama di pasar yang semakin sensitif terhadap harga, efisiensi, dan inovasi praktis.
BYD Mulai “Gaspol” di Indonesia
Yang menarik, BYD kini menaruh perhatian besar pada pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Melalui kerja sama strategis dengan sejumlah mitra lokal, BYD sudah meluncurkan model seperti Dolphin dan Seal yang kini mulai sering terlihat di jalanan kota besar.
Dengan harga kompetitif dan baterai buatan sendiri (Blade Battery) yang terkenal tahan lama, BYD berpeluang besar menggeser dominasi merek Jepang dan Korea di segmen mobil listrik Tanah Air.
Tesla Belum Habis, Tapi Harus Berubah
Meski posisinya tergeser, Tesla masih punya kekuatan besar. Nilai merek yang kuat, reputasi teknologi, dan jaringan Supercharger global masih menjadi senjata utama.
Namun, jika Tesla tidak segera menyesuaikan strategi harga dan memperluas lini produk ke segmen menengah, mereka bisa semakin tertinggal dalam dua tahun ke depan.
Peta EV Dunia Mulai Bergeser
Analis memprediksi bahwa hingga akhir 2025, BYD bisa menembus 2,1 juta unit penjualan BEV, sementara Tesla hanya sekitar 1,6 juta unit.
Artinya, tahun ini benar-benar menandai berakhirnya era dominasi Tesla.
Namun di sisi lain, kompetisi akan semakin seru. Pemain baru seperti Huawei, NIO, dan Xiaomi mulai menyalakan mesin inovasi. Dunia EV kini menjadi ajang pertarungan siapa yang bisa paling efisien, paling terjangkau, dan paling keren desainnya.
Dunia EV Sudah Berubah
Beberapa tahun lalu, Tesla adalah simbol masa depan. Kini, BYD lah yang memegang kendali arah industri global.
Dengan keseimbangan antara harga, teknologi, dan strategi pasar, BYD menunjukkan bahwa mobil listrik tidak harus mahal untuk tetap bergaya dan canggih.
Bagi generasi muda yang ingin gaya hidup modern tanpa meninggalkan kesadaran lingkungan, BYD telah membuktikan satu hal penting:
Era baru mobil listrik telah dimulai — dan Tesla bukan lagi satu-satunya bintang di langit EV dunia.