Mobilinanews.com, (Bogor) – Bagi para pembalap Suzuki Indonesia Challenge (SIC) 2015 tentunya memiliki jiwa pemberani dan mental jagoan dengan semua skill yang dimiliki untuk adu kecepatan di dalam sirkuit. Tapi ada satu hal yang mereka takuti. Nasib mereka bisa turun berkompetisi ditentukan di tangan dokter yang menguji kesehatan sebelum balapan.
Suasana pemeriksaan kesehatan peserta grand final SIC di Sirkuit Internasional Sentul (22/3) sedikit terlihat menegangkan. Meskipun para kontestan kerap bersenda gurau, namun sejujurnya mereka memiliki kekhawatitan yang sama, tidak dapat ijin balap karena faktor kesehatan.
“Peserta harus sehat. Jika didapati tensi dibawah normal, maka dengan berat hati kami tidak merekomendasi mereka untuk turun balap. Hal ini bisa membahayakan bagi diri sendiri ataupun pembalap lainnya,” ujar Dr Yuvita kepada mobilinanews.
Untuk tekanan darah dibawah 100 (tolerir tekanan atas normal 100-120) per 60 (tolerir tekanan bawah normal 60-80) maka dikategorikan peserta dalam kondisi tidak sehat. Potensi yang mungkin terjadi, bisa hilang konsentrasi atau bahkan yang terekstrim blank out alias pingsan.
“Tidur yang cukup dan konsumsi buah-buahan dan banyak meminum air putih, jadi satu antisipasi agar badan lebih fit,” pungkas Yuvita yang tampak ramah melayani pasien-pasienya.
Daripada gigit jari gak bisa turun balap, mendingan jaga badan tetap fit bro..!