mobilinanews (Italia) - Empat seri awal sudah berantakan. Seri ke-5 di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada 3 Mei 2020 diplot sebagai ajang pembuka musim kompetisi tahun ini. Bos Ducati Paolo Ciabatti bilang itu tak mungkin.
Fakta pada hari ini, Jumat (20/3/2020), kasus Covid-19 di seluruh Spanyol mencapai 18.077 dengan korban meninggal 831.
Di Italia yang merupakan negara dengan jumlah kru terbanyak di MotoGP, per hari ini juga, tercatat 41.035 kasus dengan korban meninggal 3.405.
"Saya mengikuti dan mencermati angka-angka statistik ini. Belajar dari angka ini maka MotoGP tak akan bisa mulai balapan hingga Juni atau Juli," kata Ciabatti, Sporting Director Ducati.
Ia memprediksi penanggulangan Covid-19 di Eropa belum akan selesai dalam dua bulan ke depan.
"China bisa keluar dari tragedi ini setelah dua bulan. Mereka me-lockdown warga tanpa kecuali dengan cara otoriter. Cara yang tentu tak bisa diterapkan dalam negara-negara yang punya paham demokrasi, prosesnya tentu akan lebih panjang," kata Ciabatti.
Ciabatti sarankan MotoGP ikuti cara F1 mengakali jumlah balapan dengan cara menghapus libur kompetisi.
Dalam kalender 2020, libur kompetisi berlangsung usai GP Finalndia pada 12 Juli sampai GP Rep.Ceko pada 9 Agustus.
Artinya bisa diselipkan 3 race pengganti pada jatah libur tersebut. Race lainnya bisa dilakukan pada Desember.
Dengan begitu, katanya, MotoGP bisa berkompetisi setidaknya dengan 17 atau 18 race dari seharusnya 20.
"Tapi, ini baru sebatas teori. Tak ada yang bisa menyebut kapan situasi ini normal kembali," tambahnya.
Biar pun masih teori tapi ini satu solusi yang sebelumnya belum terpikirkan Dorna Sports, yakni mengambil jatah off di tengah musim lomba.
Tadinya Dorna hanya melontarkan opsi memperpanjang jadwal kompetisi hingga Desember, bahkan kalau perlu hingga Januari 2021. (rnp)