motorinanews (Italia) - Baru sekali ini Andrea Dovizioso (Italia/Ducati) menjadi kandidat juara dunia MotoGP. Selain faktor Ducati, kesiapan dirinya dalam umur 31 tahun menjadi kunci keberhasilan.
Dovi sudah raih 4 kemenangan musim ini dan unggul 9 poin atas Marc Marquez (Honda) di klasemen.
"Saya tak tahu persis apa faktor utama sehingga berada pada posisi sekarang. Padahal, tadinya tak ada yang unggulkan kami, bahkan terkesan anggap enteng," katanya.
Yang pasti, katanya, pengembangan teknologi Ducati dan persiapan dirinya jadi kombinasi yang tepat. Desmosedici GP17 tahun ini sangat klop dengan ban pasokan Michelin sehingga gampang diseting dalam berbagai kondisi. Di sisi lain, semangat bertarungnya berlipat sejak Ducati mendatangkan Jorge Lorenzo.
"Ia 3 kali juara dunia dan tentu saja saya termotivasi untuk mengalahkannya".
Karena motivasi itu pula Dovi menyiapkan fisik lebih telaten lagi, terlebih dalam usia berkepala tiga. Ia latuhan rutin di gym untuk olah fisik. Ditambah motokros dan gokart guna mantapkan fisik sekaligus skill dan refleknya dalam beragam situasi. Untuk gokart, ia sampai menyewa Dino Chiesa, mantan pelatih pebalap F1 Lewis Hamilton dan Nico Rosberg.
Tinggal 6 putaran MotoGP musim ini, namun Dovi tak ingin bicara terlalu banyak soal juara dunia.
"Musim ini terbilang aneh. Jalani saja karena mungkin saja di seri berikutnya saya kembali turun dari puncak kkasemen," imbuh Dovi yang selalu tampil tanpa beban dan mungkin itu juga yang membedakannya dengan calon juara dunia lainnya macam Marquez dan Maverick Vinales ( Yamaha). (andro)