mobilinanews (Kualalumpur) - Marc Marquez bilang sebaiknya tak ada team order agar MotoGP tetap punya greget di mata penggemar. Ada potensi terjadi di Sepang, Minggu (29/10)?
Strategi team order memang sedang jadi hot issue setelah Scott Redding (Pramac Ducati) menolak perintah mengalah kepada Andrea Dovizioso di GP Australia pekan lalu.
Padahal ia sudah terima pesan tertulis lewat layar kecil di dashboard motornya.
Nah, mengacu pada hasil kualifikasi Sabtu (28/10), maka topik team order kembali panas. Dovi yang start di front row memang sangat butuh bantuan joki lain agar tetap bersaing dengan Marquez berebut gelar dunia.
Kebetulan Marquez start dari urutan 7, persis di belakang Jorge Lorenzo. Skenario ideal buat Ducati adalah Lorenzo mengurung Marquez sedemikian rupa agar jarak waktu dengan Dovi semakin jauh dan di saat sama Dovi pol-polan berjuang ke P1.
Targetnya adalah Dovi juara dan Marquez jangan dibiarkan naik podium.
Melihat kiprah Lorenzo dalam beberapa race terakhir yang jitu di awal lomba, ia jelas punya potensi mengganjal Marquez.
Jika perlu dengan cara yang digunakan Marquez saat mengganjal Valentino Rossi dalam Konspirasi Sepang Jilid I (2015) yang menjadi pembuka jalan Lorenzo juara dunia pada musim tersebut.
Tertinggal 33 poin dari Marquez, cara itu (jika berhasil) jelas buka peluang Dovi bertarung hingga seri terakhir di Valencia.
Bersediakah Lorenzo "mengkhianati" Marquez yang jelas sudah membantunya pada 2015?
Itu pertanyaan menarik untuk dinanti pada race Minggu (29/10). Di internal Ducati sendiri soal itu sudah dibahas meski secara resmi tak ada perintah team order.
Lorenzo sendiri sudah pernah janji akan bantu Dovi jika situasinya mengharuskan. Tapi, itu tadi, sanggupkah ia melupakan jasa Marquez yang kebetulan juga sesama rider Soanyol?
Sebelumnya, di portal ini sudah ditulis betapa pentingnya gelar tahun ini buat Ducati dan karena itu harus diperjuangkan hingga tikungan terakhir.
"Kepentingan tim harus selalu dikedepankan.
Lorenzo tahu apa yang harus ia lakukan untuk tim," tegas petinggi Ducati Paolo Ciabatti dengan nada diplomatis.
So, tunggu saja, apa yang akan dilakukan Lorenzo dalam situasi dilematis seperti cerita di atas. (andro)