mobilinanews (Italia): Andrea Dovizioso merasa tak perlu banyak mengubah Ducati geberannya untuk musim 2018. GP17 tinggal sedikit dipermak saja, ia yakin GP18 akan kimpetitif di semua sirkuit.
Satu-satunya kelemahan Ducati dibandingkan Honda musim ini adalah manuver di dalam tikungan. Di area pengereman dan akselerasi sudah oke.
"Saya tak bilang motor kami tak bagus di dalam tikungan, tapi jika area itu berkembang sedikit lagi saja maka tahun depan kami lebih kompetitif di semua trek," ujar Dovi yang musim ini raih 6 kemenangan bersama Desmosedici GP17.
Persoalan itu sesungguhnya klasik di Ducati. Sejak era Valentino Rossi musim 2011 penyakit akut Ducati adalah understeer dan acap lari di dalam tikungan. Penyakit itu baru rada sembuh setelah semua urusan teknis ditangani Gigi Dall'Igna yang dibajak dari Ducati.
Gigi paham keluhan Dovi. Dari data yang ada, head to head Dovi melawan Marc Marquez memang di bagian itu yang kalah dan untungnya bisa dibalas saat ketemu trek lurus. Artinya, jika musim depan Honda bisa tingkatkan daya akselerasi RC213V dan kompetitif di lintasan lurus, maka itu artinya sinyal bahaya buat Ducati.
Perubahan yang diinginkan Dovi tak perlu radikal. Hanya butuh sedikit pengembangan. Gara-gara lemah di dalam tikungan, ia acap tertinggal kisaran setengah meter dari Marquez. "Ini PR kami untuk GP18," tandas Dovi.
Nah, di situlah peran Jorge Lorenzo bisa dimaksimaljan Dall'Igna. Pasalnya, 9 tahun bersama Yamaha, salah satu keistimewaannya adalah manuver yang apik di dalam tikungan. Ia paling mulus dan cepat di sektor itu.
Pertanyaannya, mampukah Lorenzo mentransfer kelebihan itu ke Ducati? (andro)