mobilinanews (Inggris) - Mantan prinsipil Red Bull Racing (RBR) Christian Horner resmi berpisah dengan tim yang ia bangun sejak 2005 itu per hari ini, Senin (22/9). Pesangonnya bisa beli saham tim F1 lainnya.
Horner dipecat dari posisi Team Principal dan CEO RBR pada Juli lalu. Namun ia tetap tercatat sebagai karyawan Red Bull karena sudah terikat kontrak hingga tahun 2030.
Berbagai media Inggris menyebut pesangonnya bernilai 107 juta USD atau setara dengan Rp 1,6 Triliun. Jumlah yang gila-gilaan dan dengan uang itu Horner bisa membeli saham kepemilikan tim F1 lainnya, Alpine. Isunya, Horner memang terafiliasi dengan tim yang dipimpin tokoh F1 kharismatik Flavio Briatore.
Ia dipecat RBR karena performa RB21 buruk dan tak membuat Max Verstappen dominan dalam paroh pertama kompetisi 2025, kalah dari joki McLaren. Faktor lain pemecatannya adalah konflik internal sebagai buntut skandal pelecehan yang dituduh dilakukan Horner kepada salah satu staf wanita RBR .
Memimpin RBR dalam 20 tahun terakhir, Horner sukses memberikan 8 gelar konstruktor F1 buat RBR. Saat sama memberikan 8 gelar juara dunia pembalap lewat Sebastian Vettel dan Veratappen, masing-masing 4 trofi.
"Ketika kami memulainya pada 2005 tak ada yang membayangkan semua yang kami peroleh saat ini, kemenangan dan berbagai rekor. Saya benar-benar bangga dan itu akan selamanya melekat dengan saya," kata Horner lewat rilis yang disebar tim RBR.
Bigboss Red Bull Gmbh Oliver Mintzlaff yang membawahi RBR pun memberikan apresiasi tinggi kepada Horner.
"Dengan komitmen, pengalaman, keahlian, dan pemikiran inovatifnya yang tak kenal lelah, ia telah berperan penting dalam menjadikan Red Bull Racing salah satu tim paling sukses dan menarik di Formula 1," ujar Mintzlaff lewat rilis yang sama.
Setelah resmi meninggalkan RBR, kini Horner bebas menentukan karir berikutnya, termasuk bergabung dengan tim F1 lainnya. Isu bergulir dirinya dikaitkan dengan Alpine yang merupakan perpanjangan tangan tim pabrikan Renault.